20 Juli 2008

Tips Merawat Gitar

Berikut ini ada tips untuk merawat alat musik gitar yang disarikan dari portal gitaris. Berikut tipsnya:

  1. Paling tidak seminggu sekali, bersihkanlah senar gitar Anda. Para peneliti beranggapan bahwa saat bermain gitar, tanpa disadari manusia mengeluarkan keringat cukup banyak dari tangannya. Ini karena kerja otak dan gerak tangan yang cukup menguras energi. Hal ini jarang disadari para gitaris.
  2. Lihatlah gitar Anda, apakah banyak daki di setiap permukaan yang dibatasi tiap fret-nya (fretboard). Itu disebabkan setelah bermain, senar gitar Anda terkena keringat Anda, juga kotoran, debu, dan lain lain. Apabila Anda tidak rajin membersihkan senar, juga akan timbul karat di senar yang menyebabkan suara menjadi cempreng dan fals.
  3. Senar gitar bisa dibersihkan dengan cara dilap dengan bahan kaus yang lembut. Bila perlu dibasahi dengan cairan string cleaner (pembersih senar) yang tersedia di toko-toko musik. Bersihkanlah senar gitar Anda di seluruh bagian senar.
  4. Selain membersihkan senar gitar, Anda juga perlu mengendurkan senar gitar bila tidak dipakai lama. Ini bertujuan agar neck gitar Anda tidak melengkung. Senar gitar yang disetel adalah tali yang ditegangkan, dan penegangan ini akan menarik dua sisi yang menegangkan. Pada gitar, tarikan akibat ketegangan lini bisa membengkokkan neck, walau kemungkinannya kecil.
  5. Meletakkan gitar yang benar adalah terlentang, dengan bagian neck bersenar menghadap ke atas. Biasanya, setelah memainkan gitar, orang akan meletakkan gitar berdiri, yakni posisi ujung neck bagian atas ditempelkan di dinding atau diletakan miring di lantai.Hal ini sangat tidak baik untuk gitar karena akan membuat neck bengkok perlahan-lahan. Bila Anda memiliki studio atau panggung pertunjukan yang berisikan alat-alat musik, ingatkan kepada segenap pemain agar meletakkan gitar dengan benar.
  6. Punya gitar kinclong (mengkilap) siapa yang tidak suka. ah untuk membuat gitar mengkilap, cukup dilap dengan bahan kaus, baik bodi, neck, senar, dan seluruh bagian gitar. Untuk bagian pick-up di bawah senar yang agak susah dibersihkan debunya, bisa menggunakan kuas cat.
  7. Jika senar Anda sudah berkarat, gantilah. Jika tidak, bukan hanya tidak enak dimainkan, tapi warna suaranya juga menjadi tidak keruan, dan merusak fret gitar. Selain itu, jari-jari kita juga bisa sakit. Belum lagi kalau senar itu putus dan kemudian melukai tangan kita.
  8. Biasakan untuk mengganti senar gitar satu set sekaligus, 6 buah. Hal ini untuk mencegah belangnya warna suara antara senar baru dan senar lama. Jadi bila senar Anda sudah lama dan putus salah satunya, disarankan mengganti semuanya.
  9. Fretboard adalah tempat bersarangnya daki akibat keringat dari jari dan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa manjadi kerak. Setiap Anda mengganti senar, sekalian bersihkan fretboard-nya dengan pick gitar, lalu lap dengan bahan kaus.
  10. Jangan suka membanting gitar Anda karena akan memengaruhi suara dan bodi gitar. Apalagi gitar merupakan alat musik yang lumayan mahal, kecuali gitar-gitaran

07 Juli 2008

marlique guitar rosegarden

Setelah beberapa lama kita menahan kerinduan akan hadirnya sebuah instrumen lokal berkualitas, akhirnya ada juga yang muncul. Dan inilah salah satu pabrik gitar kita yang berani meluncurkan sebuah gitar signature series dari gitaris papan atas nasional.


Pada edisi khusus gitar yang diterbitkan A-Pro bulan November 2003 lalu, terdapatlah satu artikel yang menceritakan kunjungan A-Pro ke sebuah pabrik gitar yang berlokasi di kawasan Industri Jatake Tangerang. Nah dari sanalah gitar yang kami review kali ini berasal.

Beberapa orang mungkin saja sudah ada yang pernah melihat langsung gitar ini. Tapi masih sangat banyak yang belum pernah melihatnya dipajang di toko musik. Karena gitar ini memang belum dipasarkan secara luas. Dan sejak reviewnya dimuat di majalah ini, bolehlah anda mulai mengunjungi toko musik terbesar di kota anda untuk melihat langsung tampang keren gitar ini.

Unik memang bila sebuah pabrikan instrumen musik justru mulai memasarkan produknya dengan seri signature atau artis series. Karena biasanya artis series adalah top end dari sekian banyak range produk sebuah pabrikan. Lalu biasanya juga artis series ini dibikin berdasarkan spesifikasi khusus dari si gitaris, yang tidak jarang mengesampingkan kebutuhan musisi kebanyakan. Singkat kata, artis series juga dikatakan custom si artis yang dalam hal ini Ridho Hafiedz. Dan seperti kita ketahui, beliau adalah gitaris kelompok Slank. Mari kita langsung ke bagian gitar itu sendiri.

Elegan

Untuk sebuah gitar yang benar-benar didesain dan dibikin di Indonesia, gitar buatan pabrikan Marlique untuk Ridho ini bisa dikatakan berpenampilan cukup elegan. Sepintas kita seperti melihat sebuah gitar yang cukup berkualitas. Semuanya ini terlihat dari finishing bodi yang cukup cemerlang dengan pilihan warna sunburst yang glossy.

Bentuk bodinya sendiri terbilang cukup bagus dari sisi estetika. Bahan kayu yang dipilih untuk bodi ini adalah Mahogany yang bisa dikatakan sebagai kayu yang banyak dipilih pabrik gitar kelas atas sebagai bahan bodi. Veneer atau lapisan kayu Maple pun direkatkan pada permukaan bodinya yang cenderung flat, ini untuk membuat penampilan permukaan bodinya kian menawan. Pada sisi bodinya terdapat binding satu lapis dengan finishing vintage. Sampai tahap ini, bolehlah! Sepertinya semuanya dikerjakan dengan cukup baik.

Neck

Mungkin ini adalah bagian yang paling menarik untuk dibahas. Pemilihan spesifikasi gitar ini, menurut sang desainernya adalah persis mengikuti keinginan Ridho. Untuk ukuran tangan kebanyakan gitaris kita, neck gitar Marlique seri ini terbilang cukup tebal. Menurut yang kami ukur, ketebalannya pada fret 1 adalah 22 mm. Ini terbilang tebal dibanding ukuran neck gitar yang kebanyakan beredar disini. Tapi ini adalah artis series, jadi spesifikasi merekalah yang tertera pada gitar ini.

Bahan yang dipilih untuk neck dengan join bolt ini masihlah kayu Maple yang terdiri dari 3 pieces. Pilihan desain 3 buah Maple yang disatukan untuk neck ini memang bisa menambah kestabilan pada kinerja neck. Biasanya cara ini ditempuh para pabrikan besar untuk membuat neck yang spesifikasinya lebih tipis, sehingga bisa bertahan untuk tetap stabil. Sedangkan sebagai fretboard-nya, Marlique memilih kayu Rosewood dengan radius 12 inci dan menempatkan 22 buah fret berukuran medium disana.

Bentuk Headstock gitar ini sendiri terbilang cenderung mendekati desain gitar PRS atau Warrior Guitars. Namun tentu saja tidak sama persis. Karena terlihat sekali bahwa Marlique tidak ingin Headstock-nya sama persis dengan gitar top mancanegara itu.

Pickup

Marlique memang tidak menempatkan pickup sekelas Dimarzio, Seymour Duncan atau EMG pada gitarnya. Pasti ini untuk mengupayakan agar harga jualnya menjadi relatif lebih terjangkau. Tapi pickup yang dipasang pada gitar ini adalah pickup buatan Korea dengan merek Tesla. Sebenarnya nama Tesla bukanlah benar-benar baru. Bagi yang suka membolak-balik majalah gitar luar negri, mungkin sudah lebih dulu mengetahui nama pickup ini. Pabrik pembuat pickup Tesla ini sudah sejak lama menjadi salah satu pabrikan penyuplai pickup bagi pabrik gitar dan bass yang tersebar di seluruh dunia. Hanya saja untuk pickup yang dirancang khusus dengan mengedepankan kualitas sound-nya, pabrik tersebut memilih nama Tesla agar mampu lebih mendunia. Dan bila anda penasaran dengan pickup ini, silahkan membuka situs resminya di www.teslatek.com.

Konfigurasi pickup pada gitar ini adalah dua buah humbucker untuk posisi neck dan bridge. Mounting pickup ini sendiri tidak direct to body, tetapi menggunakan pickupguard berwarna gading.
Entah sengaja atau tidak, jarak penempatan pickup ini memang sedikit berbeda dengan kebanyakan gitar yang menggunakan kofigurasi yang sama. Terdapat jarak hampir 1 cm antara ujung neck dengan pickupguard. Sedangkan pada gitar lainnya yang katakalah Gibson, pangkal neck selalu disambut dengan pickup, tanpa ada jarak yang berarti.

Playability

Kami memainkan gitar ini berulang-ulang selama beberapa waktu, tanpa amplifikasi. Ternyata gitar ini cukup mampu menghadirkan Playability yang menawan. Sama sekali tidak ada yang ganjil. Kadang kita sampai lupa bahwa ini bukanlah gitar impor. Ini adalah Marlique yang dibuat di Tangerang. Bunyi yang terdengar dari akustikal bodinya yang terdiri dari kayu mahogany di-veneer maple itu sangat asyik. Posisi handrest-nya juga bagus. Ini baru bodinya. Bagaimana dengan neck-nya?

Memang neck gitar ini relatif tebal (22 mm), tapi itu tidak membuat jemari kita kesulitan ketika melakukan fingering. Ini karena desain kecembungan punggung neck yang tepat dan dibantu dengan fretwork yang cukup baik. Sehingga ketebalan neck yang sedemikian itu, besi trusrod di dalamnya tidak harus bekerja keras menopang kelurusan neck. Dan ini membantu neck agar tetap stabil pada posisinya. Sehinga fretwork yang sudah dikerjakan dengan baik oleh Marlique itupun, dapat memungkinkan kami untuk sering melakukan action yang cukup rendah antara dawai dengan permukaan seluruh fretwire.

Sound

Kami pilih beberapa aplifikasi mulai dari all tubes, hirbryd, sampai ampsimulator. Kami mainkan juga gitar ini dengan level amplifier yang cukup keras di ruang studio uji coba A-Pro. Kami rekam juga permainan ke mesin rekam berbasis digital. Dan inilah yang kami dapat.

Sound gitar ini cukup bagus! Walaupun tidak terlalu istimewa, tapi masih lebih bagus bila dibanding dengan gitar impor lain yang harganya setara dengan gitar ini. Waktu dimainkan dengan level cukup besar melalui ampli head all tubes dengan 2 buah kabinet 4 x12, dia tetap mampu `berteriak`, tanpa gangguan yang berarti dari masalah feedback microphonic. Sound dengan setting distortionnya bisa terdengar cukup clear dengan tone yang lumayan baik. Waktu memainkan notasi solo bertempo lambat dengan balutan long delay, karakternya tetap terdengar enak. Karakter sound pada gitar ini terdengar cenderung bright dengan repro frekuensi rendah yang relatif tight.

Untuk sound clean, bolehlah diacungi jempol. Karakternya yang cenderung bright itu membuat sound clean-nya jadi tersimak lebih open dan tidak dark. Apalagi ternyata pada knob tone, Marlique menyediakan potensio push-pull yang memungkinkan kedua humbuckernya-nya bisa di-coil tap atau paduan seri paralel. Clean & warm! Itulah sebutan kami untuk sound clean gitar Marlique Ridho Hafiedz Signature Series ini.

Jadi... bila anda membutuhkan sebuah gitar dengan material, konstruksi, dan fretwork yang baik, jangan ragu-ragu untuk mencoba gitar ini. Apalagi ternyata harga yang ditawarkannya tidak sampai membuat bokap atau nyokap sewot. Pickup-nya juga bagus. Setelah memilikinya, rasanya kita tidak perlu terlalu memusingkan akan segera menganti pickup-nya.

Sejarah Gitar

Sebelum pembuatan gitar elektrik diperkenalkan, gitar secara asasnya dikenali sebagai satu alat muzik yang mempunyai leher yang panjang, badan dan bahaian belakang yang rata dan selalunya berlekuk dibahagian tepi . Alat ini telah mula popular sejak 5000 tahun yang lalu.Gitar klasikal yang bertali 6 mula wujud di Sepanyol dan ianya adalah satu alat yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sepertinya juga alatan muzik bertali dari Eropah lain yang mempunyai persamaan dengan gitar juga telah berusia ribuan tahun. Dari Timur tengah hingga ke Asia Tengah dan India. Daripada situ secara tidak lansung ia mempumyai hubung kait anntara satu sama lain sperti Tnbur Iran dan Setar ( di India dikenali sebagai sitar.).

Perkataan gitar diambil dari perkataan Sepanyol “guitarra” yang diambil dari perkataan Latin “Cithara” dimana ianya pula diambil dari perkataan Parsi “Shitar” dan ianya secara tidak lansung mempunyai hubung kait dengan Sitar. Gitar moden mempunyai asal usul dari Cithara Rome yang dibawa oleh orang-orang Rome ke Hispania dalam tahun 40AD. Dan ianya kemudian dimajukan daripada Oud bertali 4 ( orang kita mungkin mengenalinya sebagai gambus ) oleh orang-orang Moors (orang muslim di semenanjung Iberia dan Afrika Utara )selapas mmerka menakluki semenanjung Iberia pada abad ke 8. Sementara itu ditempat lain di Eropah alat muzik bertali 6 Scandinavian yang dikenali sebagai “lute” semakin popular dibahagian yang ditakluki oleh orang-orang Viking.

Pada 1200AD gitar yang bertali empat telah berkembang dan dipecahkan menjadi dua jenis iaitu Guitarra Moorisca ( gitar Moorish ) dimana bahagian belakang gitar berbentuk bulat dan mempunya fretboard yang lebar, badan yang mempunyai banyak lubang bunyi dan yang kedua Guitarra Latina ( gitar latin ) dimana gitar moden yang dicantumkan dengan satu lubang bunyi dan fretboard yang kurang lebar dari Guitar Moors.

Vihuela atau “viola da mano “ dari Sepanyol adalah alatan muzik yang mana rupanya mirip kepada gitar. Ianya mula dijumpai pada abad 15 atau 16,merujuk kepada persamaannya dengan gitar maka ianya dianggap sebagi nenek moyang kepada gitar moden. Ianya mempunyai tuning seperti Lute dan badannya seperti gitar. Vihuela hanya popular dalam jangka masa yang pendek kerana ianya telah dibayangi dengan kewujudan dan populariti gitar.

Keluarga Vinnacio terkenal sebagai orang yang memperkenalkan mandolin dan mungkin telah membuat satu gitar yang paling lama bertahan. Gaetano Vinnacio mempunyai tandanya yang tersendiri pada gitar yang dubuat di Neples, Italy dengan tarikh pada tahun 1779.

G&L L2500


Bagi yang belum tahu tentang G&L, G&L itu adalah huruf depan dari George Fullerton & Leo Fender. George Fullerton bekerja di pabrik awal-awal Fender tahun 1960-70an dan teman baik dari Leo Fender, sang pembuat gitar & bass Fender. Sejarah singkat: Leo Fender keluar dari Fender setelah Fender dibeli CBS tahun 1970an dan mempunyai (bila tidak salah) 7 tahun non-compete agreement dengan pabrik awal dia: Fender Guitar.

Jadi selama 7 tahun, Leo tidak boleh membuat gitar & bass supaya tidak bersaing dengan Fender. Setelah periode ini, Leo Fender mendirikan pabrik Musicman. Setelah MusicMan, Leo Fender mendirikan pabrik sendiri di kota Fullerton, California sampai meninggalnya beberapa tahun yang lalu. Karena itu bila ada kemiripan antara model antara Fender, Musicman & G&L, itu karena konseptor awalnya adalah 1 orang. G&L adalah evolusi desain terakhir dari Leo Fender. Semua gitar & bass G&L (kecuali model Tribute) adalah 100% custom order & handmade di pabrik sederhana di Fullerton. Semuanya dibuat satu persatu sesuai order anda, warna, bentuk neck dan lain-lain. Nggak ada mesin-mesin modern di pabrik ini. Masih dipertahankan juga satu ruang kerja Leo Fender dengan kacamata kerja, desain-desain & konsep-konsep gitar & bass dari Leo.

L2500 adalah model bass yang sangat mantap dari Leo. Dengan pick-up humbucking yang di hand-wound, preamp-preamp yang jernih & mantap, coil-splitter, pilihan aktif/pasif, bass L2500 ini menghasilkan sound-sound yang bukan hanya hi-gain di mode aktif tetapi juga sangat banyak pilihan suara. Mau niru sound Musicman dengan 1 pickup bawah saja yang dibunyikan? Mau sound dengan Jazz bass yang dikasih steroid? Itu hanya 2 sound yang bisa dihasilkan.

gitar masa renneisance

Ianya dikenali sebagai nenek moyang kepada gitar klasikal moden. Ianya lebih kecil dan lebih halus dan teliti buatannya. Bunyi yang dihasilkan juga lebih perlahan dari gitar klasikal moden. Ianya dipsangkan tali secara berpasangan seperti gitar bertali 12 tapi ia hanya mempunya 4 atau 5 pasangan tali sahaja berbanding gitar moden. Ianya digunakan dalam permulaan persembahan dan bertindak sebagai gitar irama (rhythm). Gitar kedua zaman ini mudah dibezakan dengan gitar renaissance hanya kosong dan biasa sahaja manakala gitar baroque pula penuh dengan hiasan bungaan dan corak pada badan dan leher gitar.

Gitar ini menggunakan tali yang diperbuat daripada nilon. Dimainkan dalam posisi duduk dan dalam pelbagai bentuk dan jenis muzik termasuk klasikal. Gitar dibuat agar dapat melaksanakan susunan solo polifonik didalam cara yang sama seperti pemain piano lakukan. Ini adalah salah satu perbezaan yang terdapat pada gitar klasikal dengan gitar yang lain. Gitar flamenco adalah sama dengan giitar klasikal dari segi pembutan tetapi berbeza dari segi peranan. Ianya lebih banyak berhubung dengan bunyi alatan paluan.

Di Mexico kumpulan gitar yang dipanggil Mariachi Band mencampurkan pelbagai jenis gitar, dari Requinto yang bersaiz kecil sehinggala gitar yang lebih besar dari cello yang dikenali sebagai guitarron dan berpernan sebagai gitar bass.

Di Columbia juga kumpulan muzik tradisional tempatan mencamurkan pelbagai jenis gitar dari bandola yang kecil bernama Deleuze-Guitarri (yang digunakan semasa mengembara dan dalam ruang yang terhad) , gitar tipple sederhana besar sehinggalah gitar klasikal bersaiz besar.

04 Juli 2008

Menilai Sebuah Gitar

Banyak alasan orang lebih memilih gitar sebagai alat musiknya. Ada yang bilang karena mudah dibawa-bawa, mudah dipelajari (tetapi sangat tidak mudah untuk benar-benar menguasainya), murah, memungkinkan untuk tampil sebagai bintang panggung, dan lain-lain. Selain menarik, gitar juga dianggap paling mudah untuk dimainkan (pada awalnya). Sampai akhirnya kita sadar, ternyata tak mudah untuk menguasainya. Kesederhanaan sekaligus kesulitannya inilah yang membuat gitar menjadi alat musik paling populer.

Pro dan kontra seputar gitar (kalau boleh disebut begitu) ternyata tak hanya berhenti di situ. Banyak aspek dalam gitar yang tidak bisa berhenti diperdebatkan. Sisi positifnya, ternyata pro dan kontra ini justru membuat gitar berkembang dengan bobot interaksi antara pengguna dan pembuat yang paling kental dibandingkan dengan alat musik lain.

Banyak inovasi dan fitur gitar berasal dari ide atau permintaan seorang gitaris. Atau, banyak teknik permainan gitar bisa dilakukan karena adanya fitur teknis

tips memilih gitar yang baik:
1. cari gitar sesuai kriteria musik yang anda mainkan, merek terkenal belum tentu cocok untuk anda
2. pilih gitar dengan playability yang baik
3. sesuaikan model, bobot dan konstruksi sesuai musik yang anda mainkan
4. mainkan gitar tanpa ampli untuk mengetahui sejauh mana sound akustiknya
5. sesuaikan antara harga dan kualitas

14 April 2008

PROFILE GITARIS SLANK (ABDEE)



Nama Asli : Abdee Negara
Tempat/Tgl Lahir : Danggala, 28 Juni 1968
Gaya Permainan : Blues, Rock, (bebas)
Group Band : Slank
Pengaruh musikal : Keith Richard, Ry Cooder
Gitar : Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster
Pendidikan Formal: GIT
Teknik : Bending, slinky,



Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.
Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank menggantikan Pay yang sudah mendarah daging bagi para fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay. Maklum, selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank.
Album Tujuh yang dirilis tahun 1997 adalah debut albumnya bersama Slank. Di album itu ia menampilkan permainan yang ngeblues kepada para Slankers. Jika album-album Slank sebelumnya tidak pernah menembus angka 1 juta keping, dengan masuknya Abdee pada formasi baru Slank ini justru mampu meningkatkan penjualan album Slank. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya.
Bersama Slank, Abdee telah merilis album Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1999), 999+09 1 dan 999+09 2, kemudian Ngangkang (2000), Virus (2001), Satu satu dan Bajakan (2003).
Selain sibuk bersama Slank, Abdee juga tercatat sebagai sound engineer dan produser untuk album grup musik lainnya seperti Seurieus. Ia juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster.

PROFILE GITARIS PAS BAND (BENG-BENG)



Nama Lengkap: Bambang Sutejo
Tempat/Tgl Lahir : Bandung / 6 November 1968
Gitar : Ibanez EX series, Ibanez RG 570, Ibanez JF 777,Ovation Accoustic
Pedal : Digitech Whammy-pedal, Jim Dunlop crybaby pedal, Boss guitar pedal-volume, shure wireless sistem
Amps : Peavey 5150 head-amp + cabinet 1 set (2 buah) Hughes & Kettner head-amp attack 200,
Grup Band : Pas Band
Pengaruh Musik: Jimmy Page, Steve Vai, Jimi Hendrix, Eddie Van Halen, Joe Satriani



Gitaris yang dikenal dengan panggilan Bengbeng ini dikenal sebagai gitaris Pas Band. Masa-masa awal belajar gitar ia menggunakan Prince. Kemudian sempat berpindah ke merk Yamaha. Namun akhirnya ia menggunakan Ibanez
Bersama Pas Band ia memulai karir di tahun 1989. Saat itu ia yang berdomisili di Bandung bersaam teman-temannya membuat album yang direlease dengan judul 4 Through The Sap. Dengan direlease secara indie, album ini kemudian terjual hingga 7000 copy. Kemudian label Aquarius mengontraknya hingga menghasilkan beberapa album diantaranya In (no) Sensation, IndieVduality, Psycho I.D., Ketika..., dan 2.0, dan Stairway To Seventh.
Gaya permainan yang rock abiz membuat gitaris ini bukan hanya sibuk di band tapi juga mengisi side projectnya seperti bergabung dalam group band AIR yang melejit lewat lagu BINTANG serta sibuk juga menjadi jadi clinician sebuah toko alat musik.

GNX 3000 Guitar Effect


Siapa yang tidak senang dengan multi effect? Bagi pemula seperti saya, kehadiran multi effect sangatlah krusial dalam hal bermain live ataupun home recording. Multi effect sangatlah praktis, ringkas dan cukup terjangkau. Meskipun ada beberapa kalangan yang cenderung kurang begitu suka dengan ke-digital-an benda ini, tapi semakin majunya teknologi membuat multi effect punya kemampuan untuk menyamai kualitas sebuah stompbox.
Kalau teman-teman semua berniat membeli sebuah multiefek, tentu saja akan bingung sendiri dikarenakan banyaknya pilihan yang disediakan produsen di pasaran. Boss GT 6 dan 8, POD XT-Live, dan Korg AX-1500 saya lihat cukuplah mendominasi dikalangan pencinta multi effect di Indonesia. Namun, alangkah baiknya jika teman-teman mau membeli sebuah multi effect, teman teman mempertimbangkan membeli Digitech GNX-3000. Kenapa Digitech GNX-3000? Apa kelebihannya dibandingkan "sahabat-sahabat" multi effect-nya yang lain?
Kekurangan :
Saya mencoba menulis review alat ini mulai dari kekurangannya. Kenapa? Bukannya cari sensasi loh.. Cuman saya rasa, kita biasa membaca sesuatu dari kelebihannya dulu, jadi kita cenderung "jatuh cinta" pada bacaan pertama dan melupakan kekurangan dari alat tersebut sehingga kita kurang bijaksana dalam memilih barang. Ada pun beberapa kekurangan dari Digitech GNX-3000 ini adalah :
Jeda yang cukup lama saat mau pindah present dibandingkan multi effect. Hal ini bisa menimbulkan "mara bahaya" saat main Live.
Modulasi yang tidak sefenomenal multiefek dengan harga yang sama dengan Digitech GNX-3000 ini.
Beberapa nara sumber merasa fitur stompbox GNX-3000 ini kurang lengkap.
Permasalahan standart sebuah multi effect. Suara yang cukup digital.

Kelebihan
Digitech tidak mau kalah bersaing dengan multi effect produksi perusahaan lainnya. Tentu kita semua sudah tau, standart sebuah multi effect itu harus ada Mesa Pre-amp modelar, Marshall Plexi, Fender Twin pre-amp atau stompbox kenamaan seperti Tubescreamer dan Boss DS-1. Tapi apakah fitur khusus dari sebuah Digitech GNX-3000 yang tidak dipunyai rekan-rekan multi effect lainnya? Ada pun kelebihan khusus alat ini adalah sebagai berikut:

A. Fitur Efek :
Digitech Whammy! Semua tau kalau gitaris ternama seperti Steve Vai, Joe Satriani dan Tom Morello gemar ber-Whammy ria. Sekarang hal itu bisa teman-teman lakukan dengan fitur ini
Carvin Legacy pre-amp.
Bass pre-amp.
Fitur "Talker". Mmmm.. jadi ingat Richie Sambora di lagu "It's My Life"..
Banyak orang yang bilang kalau Digitech GnX-3000 memiliki pre-amp terbaik dibadingkan yang lainnya.
B. Fitur Recording
Drum Loop
Mic Pre-amp
Software :
Saat anda membeli Digitech GNX-3000, ada sudah dilengkapi dengan CD berisi Pro Track Plus 2.2 dan juga X-Edit. Pro Track plus 2.2 adalah sebuah software dimana teman-teman bisa merekam dari GNX-3000 ke komputer. X-Edit adalah tempat untuk mengedit patch-patch di GNX teman-teman semua.

Penutup
Untuk harga $399, Digitech GNX-3000 sangatlah "worth it" untuk setidaknya teman-teman pertimbangkan jika ingin membeli sebuah multi effect. Penulis adalah mantan pengguna Korg AX-1500 dan Boss GT-6. Kalau saya bisa memasukan opini pribadi saya, saya rasa Digitech bisa memuaskan telinga saya lebih dari 2 multi effect tadi. Untuk dimensi, ukuran Digitech GNX-3000 ini sedikit lebih kecil dari POD XT-Live dan Boss GT-8.

GNX 3000 Guitar Effect

Siapa yang tidak senang dengan multi effect? Bagi pemula seperti saya, kehadiran multi effect sangatlah krusial dalam hal bermain live ataupun home recording. Multi effect sangatlah praktis, ringkas dan cukup terjangkau. Meskipun ada beberapa kalangan yang cenderung kurang begitu suka dengan ke-digital-an benda ini, tapi semakin majunya teknologi membuat multi effect punya kemampuan untuk menyamai kualitas sebuah stompbox.
Kalau teman-teman semua berniat membeli sebuah multiefek, tentu saja akan bingung sendiri dikarenakan banyaknya pilihan yang disediakan produsen di pasaran. Boss GT 6 dan 8, POD XT-Live, dan Korg AX-1500 saya lihat cukuplah mendominasi dikalangan pencinta multi effect di Indonesia. Namun, alangkah baiknya jika teman-teman mau membeli sebuah multi effect, teman teman mempertimbangkan membeli Digitech GNX-3000. Kenapa Digitech GNX-3000? Apa kelebihannya dibandingkan "sahabat-sahabat" multi effect-nya yang lain?
Kekurangan :
Saya mencoba menulis review alat ini mulai dari kekurangannya. Kenapa? Bukannya cari sensasi loh.. Cuman saya rasa, kita biasa membaca sesuatu dari kelebihannya dulu, jadi kita cenderung "jatuh cinta" pada bacaan pertama dan melupakan kekurangan dari alat tersebut sehingga kita kurang bijaksana dalam memilih barang. Ada pun beberapa kekurangan dari Digitech GNX-3000 ini adalah :
Jeda yang cukup lama saat mau pindah present dibandingkan multi effect. Hal ini bisa menimbulkan "mara bahaya" saat main Live.
Modulasi yang tidak sefenomenal multiefek dengan harga yang sama dengan Digitech GNX-3000 ini.
Beberapa nara sumber merasa fitur stompbox GNX-3000 ini kurang lengkap.
Permasalahan standart sebuah multi effect. Suara yang cukup digital.
Kelebihan
Digitech tidak mau kalah bersaing dengan multi effect produksi perusahaan lainnya. Tentu kita semua sudah tau, standart sebuah multi effect itu harus ada Mesa Pre-amp modelar, Marshall Plexi, Fender Twin pre-amp atau stompbox kenamaan seperti Tubescreamer dan Boss DS-1. Tapi apakah fitur khusus dari sebuah Digitech GNX-3000 yang tidak dipunyai rekan-rekan multi effect lainnya? Ada pun kelebihan khusus alat ini adalah sebagai berikut:

A. Fitur Efek : Digitech Whammy! Semua tau kalau gitaris ternama seperti Steve Vai, Joe Satriani dan Tom Morello gemar ber-Whammy ria. Sekarang hal itu bisa teman-teman lakukan dengan fitur ini
Carvin Legacy pre-amp.
Bass pre-amp.
Fitur "Talker". Mmmm.. jadi ingat Richie Sambora di lagu "It's My Life"..
Banyak orang yang bilang kalau Digitech GnX-3000 memiliki pre-amp terbaik dibadingkan yang lainnya.

B. Fitur Recording Drum Loop
Mic Pre-amp
Software :
Saat anda membeli Digitech GNX-3000, ada sudah dilengkapi dengan CD berisi Pro Track Plus 2.2 dan juga X-Edit. Pro Track plus 2.2 adalah sebuah software dimana teman-teman bisa merekam dari GNX-3000 ke komputer. X-Edit adalah tempat untuk mengedit patch-patch di GNX teman-teman semua.

Penutup Untuk harga $399, Digitech GNX-3000 sangatlah "worth it" untuk setidaknya teman-teman pertimbangkan jika ingin membeli sebuah multi effect. Penulis adalah mantan pengguna Korg AX-1500 dan Boss GT-6. Kalau saya bisa memasukan opini pribadi saya, saya rasa Digitech bisa memuaskan telinga saya lebih dari 2 multi effect tadi. Untuk dimensi, ukuran Digitech GNX-3000 ini sedikit lebih kecil dari POD XT-Live dan Boss GT-8.

Boss GT-8 Guitar Effects

Bagi para gitaris pasti familiar dengan merek BOSS. Ya, BOSS memang terkenal dengan unit stompbox-nya. Tapi kali ini yang aku review adalah yg berbentuk multiFX. BOSS GT-8. Unit efek yang sering disebut sebagai efek yang paling rumit dalam sejarah!

Secara otomatis nge-boost sound kita. Match banget buat solo gitar! Jadi ga usah bingung bikin patch baru dengan mem-boost kenop middle. Tekan aja langsung! Simple kan. Atau aktifkan dengan pedal CTL (read the manual).

Dual COSM (Composite Object Sound Modeling) (Preamp mode=Dual Stereo)
Channrl A dan channel B bisa kita setting berbeda. Misalnya Chan A=Peavey 5150, Chan B=Soldano. Jadi saat mengkoneksi BOSS GT-8 dengan 2 ampli (stereo), kita bisa mendengarkan 2 sound yg berbeda saat bersamaan. Left=5150, dan Right=Soldano. Ga cuma sampai disitu, GT-8 juga menyediakan fitur delay buat out kedua preamp tadi antara 0-50 Ms. Jadi sound yg keluar emang benar2 stereo!
(Preamp mode=Dual Mono)
Fitur ini juga dapat menggabungkan 2 karakter preamp, dengan output mono. Contohnya: kita menggabungkan karakter Marshall HiGain dengan Soldano SLO-100, sehingga menghasilkan karakter baru!
AMP CTL
Fitur ini berfungsi sebagai footswitch ampli yg kita pakai. Misalnya, kita menggunakan GT-8 hanya sebagai unit FX tanpa menggunakan preamp-nya. Maka kita tetap bisa mengganti chanel amplifier yang kita pakai dari clean ke drive dengan menggunakan GT-8.
Dynamic Mode
Dengan fitur ini kita bisa merubah sound hanya dengan memainkan dinamika permainan picking kita. Misalnya saat memetik keras, sound yg keluar adalah Soldano, sedangkan saat memetik pelan, sound yang keluar adalah Roland Jazz Chorus. Ga hanya itu. Fitur ini bisa juga untuk merubah parameter efek. Misalnya saat kita bermain petikan yang soft, Gain-nya adalah 30, sedangkan saat bermain dengan petikan yang hard, Gain-nya menjadi 100. Itu semua hanya perlu 1 patch saja. (cukup rumit settingnya, read the manual!)
Output Select
Fitur ini berguna untuk “tone correction”. Jadi GT-8 akan memaksimalkan sound pada jenis koneksi yang kita gunakan. Sangat lengkap! Kita bisa menghubungkan BOSS GT-8 ke Roland JC-120, Small Amp, Combo Amp, Stack Amp, Roland JC-120 Return, Combo Return, Stack Return, atau Line/Phones!
FX Loop
Fitur ini memungkinkan kita meng-insert efek lain ke BOSS GT-8. Sama halnya seperti FX Loop pada amplifier. Tersedia colokan “send” n “Return”!
Microphone Simulator
Pada preamp setting tidak hanya memiliki fitur cabinet simulator saja
(type: Original, 1X8, 1X10, 1X12, 4X10, 2X12, 4X12, dan 8X12).
Tapi juga menyediakan fitur Microphone simulator dan Placement-nya sekaligus!
Mic Distance: On axis, Off axis
Position: Center – 10
Mic Level, n Direct Level.
(Fitur ini hanya aktif jika output select=Line/Phones)
Custom (Preamp, OD, Cabinet, Pedal Wah)
Fitur ini memungkinkan kita mendesain preamp, od, cabinet, dan pedal wah secara custom berdasarkan merek tertentu. Misalnya kita membuat preamp custom based on Marshall HiGain atau merancang pedal wah dengan karakter baru based on pedal Vox Wah!
FX Chain
Fitur ini mensimulasikan penyusunan efek kita. Misalnya OD kita tempatkan sebelum atau sesudah preamp, dll.
Kita bisa susun urutannya semau kita!

Pro dan kontra
Sound preset, termasuk EZ Tones yang disediakan oleh pabrik, tidak terlalu bagus.
Parameter Gain yg disediakan (preamp & OD) sampai 120 (turbo), malah jadi fitur yang berlebihan dan tidak menjadi alternatif baru dalam pembentukan sound distortion. Karena jika kita gunakan berlebihan, sound yg dihasilkan menjadi blur. Ga jelas.
Action pedal nya kurang “deep”!
Ukuran BOSS GT-8 bagi sebagian orang, terlalu besar dan bobotnya cukup berat, sehingga jadi kurang praktis.
Tidak tersedia metronome (weits... masih pakai metronome kalau latihan? BOSS GT-8 is for professional user hahaha....)
Tidak tersedianya koneksi USB. Bisa menggunakan cable midi untuk dihubungkan ke computer dan download patch baru dari internet, tapi setup nya cukup complex.
Editing sound di BOSS GT-8 sangat rumit! Tapi jika sudah menguasai unit ini, dijamin memuaskan!
Kesimpulan dan tip
Gunakan ampli yang bener2 clean! Seperti Roland JC-120, Fender Twin Reverb. Hubungkan ke return, bisa menghasilkan sound yg lebih nyaman di kuping. Itu kalo kamu masih menghargai gendang telinga kamu!
Lakukan “initialize” sebelum membuat sound baru!
Jika kamu melakukan setting di BOSS GT-8 untuk koneksi stereo, kamu harus selalu menggunakan unit ini dalam keadaan stereo. Karena jika kamu tiba-tiba menggunakan koneksi secara mono, sound yg sudah dibentuk, akan mengalami perubahan yg sangat drastis.
Jangan hanya menggantungkan pada preamp yang ada pada BOSS GT-8 jika ingin mendapatkan sound distortion yang mantap. Karena jika hanya menggantungkan pada preamp-nya, sound-nya ga “ngangkat”. Tambahkan OD yang ada pada BOSS GT-8, set sebagai booster!

05 April 2008

Fender Telecaster Thinline


Telecaster merupakan salah satu product Fender yang masuk ke kategori legendaries, usia tipe guitar ini lebih tua daripada saudara kandungnya Stratocaster. Model inipun banyak digunakan oleh para musisi dari berbagai aliran musik mulai Blues seperti Albert Collins maupun metal seperti John 5, meskipun demikian Telecaster paling populer di kalangan para musisi country karena dikenal memiliki suara yang garing alias renyah. Seperti tipe guitar Fender yang lainnya Telecaster memiliki berbagai jenis varian. Yang kita bahas kali ini adalah Fender Telecaster Thinline. Thinline sendiri dibagi lagi menjadi dua varian, yang pertama adalah 72 reissue yang menggunakan humbucker sedang yang akan kita kupas kali ini adalah Telecaster Thinline 69 reissue yang menggunakan single coil untuk pick upnya.

Fitur

Berbeda dengan telecaster yang lainnya yang biasanya menggunakan kayu alder dan solid body. Tipe ini menggunakan kayu mahogany untuk bodynya, dan merupakan tipe semihollow. Jadi terdapat rongga dan F hole di bagian atas. Bentuk bodynya lebih tebal dibanding dengan telecaster biasa dan rongga yang ada membuat gitar ini lebih ringan di banding tipe yang lainnya. Pick guardnya sendiri menggunakan 4 Ply White Pearloid yang bila dipadukan dengan warna sunburst nya membuat gitar ini bentuknya sangat menarik. Necknya menggunakan kayu maple khas Fender dengan fender/Schaller untuk tuning machinenya. Dilengkapi dengan dua buah pick up tipe single coil tele standard.


Spesifikasi

Neck: 1-Piece Maple, “U” Shape, (Gloss Polyurethane Finish).

Fingerboard: Maple, 7.25” Radius (184mm), 21 fret, vintage.

Pickup: 2 Vintage Style Single-Coil Tele® Pickups with Alnico Magnets (Neck & Bridge)

Control: Master Volume, Master Tone, Pickup Switching 3-Position

Bridge: Vintage style 3-saddle strings-thru-body

Machine head: Fender®/ Schaller® Vintage “F” style tuner.

Hardware: chrome.

Pickguard: 4-ply white pearloid.

Scale length: 25.5” (648 mm).

Width at nut: 1.650” (42 mm).

Fitur lainnya: F Hole, “Top-Hat” blade switch-tip, deluxe gig bag.

Playability dan suara

Jika diamati terlihat bahwa guitar ini memiliki konstruksi yang kokoh juga sangat nyaman untuk dimainkan, rongga di body membuat bobotnya menjadi lebih ringan. Hanya saja radius neck yang kecil menyebabkan agak sulit untuk dibawa ngebut. Hal tersebut terbukti ketika guitar ini dimainkan secara akustik. Terasa nyaman dan mantap di tangan. Bagi para pecinta fender dijamin langsung jatuh hati. Tetapi bagi penggemar neck pipih pasti merasa berat menggunkannya. Features yang sederhana juga membuat guitar ini menjadi simple tetapi tetap menarik.

Untuk mencoba soundnya digunakan dua buah amply. Amply yang pertama adalah Fender Stage untuk mengetahui performance di sound clean dan Carvin Legacy Vai untuk distortion. Sound clean yang dihasilkan begitu nikmat terasa jernih, garing, renyah, dan rongga di guitar membantu terjadinya resonansi yang membuat suaranya semakin mantap. Body mahogany yang digunakan juga membuat guitar ini mempunyai sustain yang lumayan panjang. Performance guitar ini di sound clean terbilang sangat baik. Sebaliknya ketika dicoba dengan menggunakan distortion terlihat performancenya tidak sebaik ketika menggunakan sound clean. Tetap terasa nikmat khas telecaster tetapi jika diberi terlalu banyak distortion sepintas akan terdengar bergaung karena efek dari rongga yang terdapat di body. Tetapi untuk sound classic rock masih dapat didapat.

Kesimpulan

Gitar ini sangat cocok bagi gitaris yang suka memainkan musik yang memerlukan sound clean dan distorsi tipis hingga sedang. Cocok untuk jenis musink blues yang twangky n crunch,



DALLAS ARBITER FUZZ FACE (With Germanium Transistor)


  • merupakan salah satu efek stompbox tertua. diproduksi oleh Dallas Arbitter Sound di era thn 60-an dan kemudian lisensinya dibeli oleh JIM DUNLOP di era thn 90-an awal.
  • karakter fuzz lebih dominan di sound bass dan middle.
  • sifat fuzz sangat kompress.
  • disarankan untuk digunakan di ampli yang agak "kotor" / overdriven amp, karena bila digunakan di ampli yang clean channel akan mengakibatkan suara seperti ampli rusak yang speakernya sobek.
  • karena menggunakan transistor germanium, disarankan agar menggunakan batere carbon, bukan alkaline. sebab dengan batere alkaline lebih cepat menyebabkan germanium lebih cepat panas, dan itulah pula sebabnya apabila germanium panas maka sound yang dihasilkan akan "mampet", drive ga keluar dan sangat terkompress.
  • Artis yang menggunakan : Jimi Hendrix, Stevie Ray VAughan, Eric Johnson

Boss DF2 DISTORTION / FEEDBACKER


  • merupakan salah satu efek yang unik karena memiliki fitur untuk mengsimulasikan suara feedback dari amplifier.
  • memiliki sound yang cenderung mid-low, sehingga suara drive terkesan agak "bulat".
  • overtone control adalah untuk mengatur nada / pitch dari feedback yang dihasilkan
  • cara pengoperasian feedback cukup mudah, hanya tinggal diinjak dan tahan saja pedalnya, maka feedback segera bekerja. salah satu kelemahan dari DF2 adalah: ketika feedback dihentikan (pedal dilepas / tidak ditahan lagi) lagsung soundnya terputus, tidak "fade out", sehingga menyebabkan efek ini terkesan suara feddbacknya kurang alami.

VISUAL SOUND ROUTE66 (THE AMERICAN OVERDRIVE)

OVERDRIVE

  • merupakan efek overdrive dan compressor yang dijadikan dalam 1 kemasan
  • walaupun di dalam manual dikatakan bahwa sound overdrive menyerupai Ibanez TS808, namun dalam kenyataannya lebih menyerupai digitech bad monkey atau BOSS OD1, dimana karakter tone yang cenderung kurang trebly
  • open sound / non compress overdrive
  • bass boost :
  • membantu adanya responsif bass di suara overdrive, tanpa mengurangi EQ yang lain.

COMPRESSOR:

  • clipping sustain masih jauh lebih natural ketimbang boss CS3, dimana cs3 terlalu mudah "cut" aksen atau dynamic dari picking kita
  • tone control terlalu bersifat trebly, sangat responsif terhadap perubahan yang sedikit saja
  • gain membantu besarnya level dari compressor ini sendiri
  • ketika overdrive dan compressor dinyalakan bersama2, bisa menghasilkan sound seperti "crank up" american tube amp. sedikit mid, dominan di treble dan bass.
  • compressor juga berperan untuk membantu menaikkan gain dari overdrivenya, dan juga menaikkan treble dari overdrivenya.
  • ketika overdive dan compresor dinyalakan bersamaan dan digunakan sebagai booster, karakternya drivenya bersifat compress.

MARSHALL BLUES BREAKER

  • salah satu tujuan diproduksi adalah untuk menciptakan karakter ampli marshall "BLUES BREKAER".
  • karakter drive cenderung seperti overdrive ampli, bersifat crunch.
  • open sound overdrive, baik digunakan sebagai booster maupun stand alone overdrive.
  • natural sounding (perubahan mid tidak berperan banyak disini, karena tone control lebih berfungsi untuk mengatur brightness dan presence dari efek ini sendiri)
  • memiliki 3 control panel: level, gain, tone
  • karakter: natural overdrive, trebly, bass tidak terlalu terpotong, tidak mempengaruhi mid apabila digunakan sebagai booster.

MARSHALL DRIVEMASTER

  • salah satu tujuan diproduksi adalah untuk me "reissue" guvnor pedal versi pertama, dimana guvnor GV-1 ini adalah merupakan stompbox pertama yang dikeluarkan oleh marshall, dan masih merupakan pedal terbaik yang pernah diproduksi oleh marhsall.
  • karakter drive hampir menyerupai ampli marshall JCM800
  • agak kompress bila disetting dengan gain rendah.
  • low-medium gain drive, dan yang lebih menarik, dari pedal ini bisa diperoleh
  • karakter preamp marshall hanya dgn mensetting drive tidak terlalu besar (seperti settingan clean channel di ampli), jadi seolah2 anda seperti memiliki ampli marshall dengan mengambil EQ dari efek ini
  • memiliki 5 control panel : level, gain, high, medium, low
  • karakternya : agak trebly, bass sedang, mid yang lebih cenderung ke mid-high frequency.

DOD YJM 308 Preamp Overdrive Yngwie Malmsteen Signature


  • Karakter suara: natural, trebly, presence lebih besar dari DOD, compress
  • tidak seperti DOD250, DOD YJM308 masih lebih mudah diracik agar tidak menjadi muddy. Hal ini mungkin disebabkan karena Presence yang lebih besar dr DOD250 sehingga tidak cenderung muddy ketika digabung dengan main drive
  • salah satu keunggulan dr DOD YJM308 adalah masih bisa dijadikan sebagai clean boost, karena suara drive akan terasa terclipping ketika gain melewati "jam10" bila menggunakan single coil.
  • Bila dijadikan Booster, karakter main drive masih tidak hilang krn sifatnya yang natural, dan juga DOD YJM308 termasuk "aman" digunakan dengan humbucker karena karakter tidak mudah muddy.
  • artis yang menggunakan : Yngwie j Malmsteen

cara menyetem gitar

sebelum memainkan gitar, senar harus berada pada tune yang pas, untuk itu perlu melakukan penyeteman agar nada yang keluar dari gitar harmonis, berikut beberapa tips menyetem gitar.

1. Cara populer
mainkan nada-nada sesuai tab ini:

e|—- —- —- —- -0– -0–
b|—- —- —- -0– -5– —-
g|—- —- -0– -4– —- —-
d|—- -0– -5– —- —- —-
a|-0– -5– —- —- —- —-
e|-5– —- —- —- —- -5–
ambil 1 patokan, misalkan senar 1 sebagai patokan, maka senar 1 harus berada pada nada dasar E saat di loss, kemudian tekan fret 5 pada senar 2 dan petik serta samakan dengan nada loss pada senar 1.
Terserah mau mulai dari mana yang penting mana yang pasti pasangan-pasangan itu harus sama nadanya. Yang jadi masalah senar yang mana yang jadi patokan. Kalo gak ada alat lain otomatis nentuin nada standar memang susah tapi usahain senar yang paling pertama dan keenam itu nadanya sama (dipetik keduanya) dan tegangannya normal, jangan kenceng senarnya banget nanti ketinggian (untuk senar pertama) dan gak kendor bisa kerendahan (senar ke enam). Gitar juga pasti disetting dapetin nada standarnya dengan tegangan senar yang normal.
2. Nyamain nada gitar dengan alat musik lain misalnya piano.

3. Pake tuner. Beli tuner elektonik untuk nyetem, inputnya bisa mic atau melalui kabel.
4. nyetem menggunakan garpu tala
5. Maenkan chord / kunci gitar, dengerin pas gak bunyinya. Gak pas berarti masih berantakan. Berat bagi yang bener gak bisa.
6. memainkan melody yang kamu bisa

DOD 250 Preamp Overdrive

  • Ø Karakter suara: natural, bassy (pada versi lamanya justru malah trebly juga), compress
  • Ø sangat mudah menjadi muddy apabila tidak diracik dengan komposisi gain dan volume yang tepat dgn main drivenya
  • Ø masih bisa dijadikan sebagai pedal untuk blues
  • Ø bila dijadikan sebagai booster, dianjurkan agar menggunakan gitar single coil pickup, karena bila menggunakan humbucker pickup karakter soundnya cenderung menjadi muddy

MXR Zakk Wylde signature Overdrive

  • merupakan hasil penelitian dari Jim Dunlop MXR untuk menciptakan replika pedal BOSS SD1 zakk wylde yang sudah dimodifikasi
  • karakter sound : open overdrive (walau Boss SD1 masih jauh lebih terdengar lebih open drive sound), natural, dan gain serta volume yang sangat besar utk overdrive sekelasnya
  • Highly recomended untuk gitaris rock yang menyukai menggunakan ampli full tube namun menginginkan memperoleh sound drive yang licin dan high gain
  • masih cocok juga utk dijadikan sebagai booster blues pedal, namun demikian apabila digunakan stand alone soundnya terlalu natural.
  • salah satu artis yang menggunakan : Zakk Wylde

MXR DISTORTION +












  • menghasilkan suara drive yang compress, agak fuzzy (bassy dan trebly), walau demikian karakter midnya masih terdengar.
  • keluaran mxr di tahun 70an masih jauh lebih baik ketimbang yg dikeluarkan jim Dunlop disebabkan krn output level yang sangat kecil pada keluaran Jim Dunlop yang baru.
  • suara lebih optimal didengar bila dimainkan pada ampli yang full-tube
  • bila dijadikan booster, karakter post gain menjadi sangat mudah muddy. maka dianjurkan agar tidak menggunakan heavy main drive ketika hendak menggunakan efek ini sebagai booster sound anda. cukup gunakan main drive yang tipis.
  • Salah satu artis yang menggunakan : Randy Rhoads

Efek Kompresor


Dalam dunia pergitaran, kompresor kadang terkesan kurang mendapat perhatian dibandingkan efek-efek yang lain seperti distorsi, chorus, reverb, wah, dan sebagainya. Namun sebetulnya pemahaman yang benar dan aplikasi yang tepat atas kompresor akan sangat membantu dalam pencapaian tone yang diinginkan dan hasil audio yang berkualitas, baik saat rekaman di studio maupun live di panggung.

Pada dasarnya kompresor bukanlah efek yang mengubah karakter sinyal, tapi alat pengontrol volume dari sinyal yang pada kenyataannya, sering berfluktuasi. Dalam konteks yang lebih ilmiah, kompresor memperkecil dynamic range dari sinyal, atau mempersempit perbedaan antara volume terkeras dan volume terkecil. Dengan kata lain, kompresor adalah alat bantu (seperti juga dildo) untuk memperbaiki kualitas sinyal asli, bukan alat untuk mengubah sinyal asli menjadi sinyal baru dengan karakter yang sama sekali berbeda.

Mengapa kompresor?

Keterbatasan sebagai manusia menyebabkan gitaris tidak selalu bisa menjamin bahwa tingkat keras/ lembut petikan gitarnya – yang berpengaruh langsung terhadap volume sinyal gitar – akan terus konstan dari awal hingga akhir lagu, atau setidaknya petikan gitarnya tidak akan melampaui batas maksimum volume yang telah ditentukan (dalam decibel). Fenomena ini juga berlaku untuk musisi yang memainkan instrumen ‘manusiawi’ termasuk vokalis, drummer, violinis, pianis, dan banyak lagi, tapi tidak termasuk keyboardist.

Oleh sebab itu, volume sinyal gitar (dan sinyal instrumen 'manusiawi' lain pada umumnya) hampir selalu berfluktuasi – terkadang tinggi, terkadang rendah. Dan jangan lupa, volume yang terlalu tinggi akan menyebabkan distorsi.

Berikut ilustrasi dari sinyal gitar ritem yang dimainkan dalam keadaan normal (bukan diatur untuk keperluan artikel ini). Perhatikan bahwa sinyal berfluktuasi berkali-kali sehingga melampaui batas maksimum 0 db.














Gambar berikut menunjukkan sinyal setelah diproses dengan kompresor sehingga tidak melampaui batas maksimum 0 db; volume sinyal juga menjadi konstan di titik -6 db.


















Berbeda dengan efek-efek lainnya seperti disebut diawal artikel, sebaiknya kompresor bekerja secara transparan. Artinya, kita tidak dapat mengenali bahwa sinyal gitar A misalnya, telah diproses dengan kompresor. Yang jelas, kita tahu bahwa sinyal yang didengar tidak naik turun dan tanpa noise, apalagi ter-distorsi.

Parameter kontrol

Kompresor tersedia secara terpisah / independen dalam bentuk rack atau pedal / stomp box, maupun sebagai bagian dari efek multi atau software sequencer. Walaupun terdapat variasi dari unit yang satu ke lainnya, secara umum parameter kontrol dari kompresor terdiri atas:

1. Threshold: Mengatur batas maksimum dari volume. Sinyal yang melebihi batas tersebut akan dikompres secara otomatis.

2. Attack: Menentukan seberapa cepat kompresor bereaksi terhadap sinyal yang melampaui batas maksimum volume (threshold).

3. Release: Menentukan seberapa cepat kompresor kembali ke posisi semula setelah sinyal yang dikompres kembali ke posisi dibawah threshold.

Sekilas kompresor terkesan mudah, namun diperlukan percobaan berkali-kali, kesabaran, dan sensitifitas pendengaran untuk mendapatkan kualitas audio yang diinginkan dengan kompresor. Dan kualitas audio yang diinginkan tersebut seringkali menyangkut hal yang itu-itu juga - selera.






EFEK KOMPRESOR


Dalam dunia pergitaran, kompresor kadang terkesan kurang mendapat perhatian dibandingkan efek-efek yang lain seperti distorsi, chorus, reverb, wah, dan sebagainya. Namun sebetulnya pemahaman yang benar dan aplikasi yang tepat atas kompresor akan sangat membantu dalam pencapaian tone yang diinginkan dan hasil audio yang berkualitas, baik saat rekaman di studio maupun live di panggung.

Pada dasarnya kompresor bukanlah efek yang mengubah karakter sinyal, tapi alat pengontrol volume dari sinyal yang pada kenyataannya, sering berfluktuasi. Dalam konteks yang lebih ilmiah, kompresor memperkecil dynamic range dari sinyal, atau mempersempit perbedaan antara volume terkeras dan volume terkecil. Dengan kata lain, kompresor adalah alat bantu (seperti juga dildo) untuk memperbaiki kualitas sinyal asli, bukan alat untuk mengubah sinyal asli menjadi sinyal baru dengan karakter yang sama sekali berbeda.


Mengapa kompresor?

Keterbatasan sebagai manusia menyebabkan gitaris tidak selalu bisa menjamin bahwa tingkat keras/ lembut petikan gitarnya – yang berpengaruh langsung terhadap volume sinyal gitar – akan terus konstan dari awal hingga akhir lagu, atau setidaknya petikan gitarnya tidak akan melampaui batas maksimum volume yang telah ditentukan (dalam decibel). Fenomena ini juga berlaku untuk musisi yang memainkan instrumen ‘manusiawi’ termasuk vokalis, drummer, violinis, pianis, dan banyak lagi, tapi tidak termasuk keyboardist.

Oleh sebab itu, volume sinyal gitar (dan sinyal instrumen 'manusiawi' lain pada umumnya) hampir selalu berfluktuasi – terkadang tinggi, terkadang rendah. Dan jangan lupa, volume yang terlalu tinggi akan menyebabkan distorsi.

Berikut ilustrasi dari sinyal gitar ritem yang dimainkan dalam keadaan normal (bukan diatur untuk keperluan artikel ini). Perhatikan bahwa sinyal berfluktuasi berkali-kali sehingga melampaui batas maksimum 0 db.


Pemanasan sebelum Bermain Gitar

Ternyata pamanasan bukan hanya berlaku untuk bidang olah raga saja, dalam dunia pergitaran juga diperlukan.Untuk menghindari cedera ternyata pemanasan sebelum bermain gitar diperlukan, ina adalah beberapa contoh pemanasan para maestro :

  1. Steve Morse (gitaris Dixie Dregs,Deep Purple)sebelum bermain dia selalu memainkan jari jemarinya dulu di atas gitar elektrik yang blm di "on" kan alias "off", saya lihat pada saat deep purple main di jkt beberap waktu yll, dan di Videonya....

  2. Al di Meola, sebelum bermain dia selalu menghangatkan tangannya dng merendam di dalam air panas2 kuku, kemudian memegang batang botol untuk pressingnya..

  3. Manuel Barrueco, sebelum naik panggung di selalu menggerak gerakan tangan dan jarinya dng tidak menyentuh dahulu neck gitarnya 4. Joe Satriani sebelum naik panggung selalu push up dulu dng jarinya di buka lebar2...

  4. Seorang virtuoso senar 7 steve vai melakukan semedi dengan irama pernapasan sebelum dirinya memainkan gitar, menurutnya hal ini bias membuatnya rileks dalam bermain gitar

  5. Sang jawara fast picking john petrucci melakukan pijatan didaerah sekitar telapak tangan dan pada pergelangan sebagai pelemasan sebelum tangannya menyentuh gitar.

  6. Seorang guru saya melakukan senam fingering menggunakan 1 senar sebelum dia bermain accord gitar, menurutnya hal ini bias membuat tangan lebih “lemes” sebelum melakukan permainan gitar yang lebih rumit.

  7. Saya sendiri melakukan pelemasan dengan mengepal sebuah pegas yang biasa dipakai teman teman dari kumpulan karateka, dengan begitu terasa ringan saat tangan ini menyentuh gitar.

So bagaimana cara pelemasan anda sebelum bermain gitar????

02 April 2008

Pemanasan Sebelum Bermain Gitar

12 Februari 2008

Gitar & Recording (Part 2)

Suara gitar yang telalu ngabas otomatius harus "diperiksa" frekuensinya dan perlu settingan supaya sound ayanmg dihasilkan lebih "nyaman" ditelinga. Hal ini bukan perkara yang gampang bagi sound engineer sekelasprofesional sekalipun terkecuali sang engineer sudah sering menanganikasus rekaman seperti ini.


Flat Equalizer
Banyak para kalangan yang berpengalaman dalam dunia recording menyarankan menggunakan equalizer flat dalam proses recording demgan tujuan agar suaran yang direkam benar2 suara asli alat musik yang kita mainkan tanpa tambahan tone jadi benar-benar terdengar "alami". Sedangkan saat ini banyak sekali pabrikan multi efek yang memberikan fitur equalizer,dan pada amplifiernya juga tersedia equalizer dan satu lagi instrumen yang kita mainkan juga memiliki tone control, lantas bagaimana menemukan sound yang benar-benar alami?
Q flat pada teknik recording tidak sepenuhnya benar, semuanya kembali kepada si empunya yang ingin direkam. Dalam hal seperti ini telinga lah yang jadi hakimnya.

Tips Recording Gitar

  1. gunakanlah pendekatan secara miking menggunakan microphone yang berkualitas.
  2. untuk Sound lebih tebal, gabungkan teknik miking dengan menggunakan DI
  3. perhatikan settingan efek dan ampli, karena ketika saat recording kita tiba2 menambahkan atau mengubah volume ampli atau efek beraarti kita juga harus mengubah semua settingan karena ada 1 sata settingan berrub ah maka yang lain akan ikut tottaly different.
  4. jaga tempo
  5. hindari pemakaina efek terlalu banyak, karena bisa jadi sinyalmenjadi over prosses dan hasil recording tidak maksimal
  6. bekerja sama dengan baik dengan sang engineeer

Gitar & Recording (Part 1)

Tidak lengkap kalau hanya membicarakan tentang gitar hanya dari konstruksi dan materialnya saja, nah mulai dari artikel ini maka akan dibahas mengenai bagaimanakah menemukan suara gitar yang cocok ketika kita rekaman. Pertanyaan yang cukup simpel namun sangat berat untuk dijawab secara ringkas namun tersimak ilmiah. Bagi yang sudah sering melakukan proses recording mungkin ini merupakan momok yang besar dalam pencapaian untuk mendapatkan sound gitar yang ideal, sedangkan bagi sebagian yang baru beberapa kali melakukan track gitar mungkin hanya beranggapan biasa saja, atau itu-itu saja. Padahal antara sound rekaman dengan sound live sangatlah jauh bedanya, bagi yang awam dalam dunia rekaman mungkin hanya bisa berangan-angan "indah" ketika akan memasuki dunia rekaman,belum sempat rekaman tapi terkadang memikirkan hal lain seperti teknik bermain gitar yang semakin ekstreem seperti pemakaian tuning dibawah standar drop D (senar ke 6 loss di nada D), pengguanaan senar yang lebih besar agar suara gitar lebih low, fat dan deep atau bahkan menggunakan senar ukuran besar setelah itu dituning drop D. Ada kalanya sang gitaris juga menginginkan penggunaan efek yang bermacam-macam, mulai dari modulasi, compressor, delay dan sebagainya tentunya hal ini akan menjadi permasalahan seriuus dalam dunia recording.

Recording gitar yang di Drop D
Pada saat Semua perangkat recording berapa dapa "steman" yang standar maka recording pun dapat berjalan tanpa ada halangan yang berarti kareana masing-masing perangkat sudah berada pada tempat masing-masing (dalam hal ini respon frekuensinya), tapi ketika tuningnya diturunkan menjadi drop D, masa settingkan semua alatpun harus diubah mengikuti steman drop D, selain menyita banyak waktu, sound engineer juga harus pandai mesihakan frekuensinya dan inilah permasalahan yang sebenarnya, ketika semua distem drop D apakah soundnya baik???tentunya sudah dipastikan banyak suara bass disana dan suara mid dan treebel tertutupi, kalau sudah begini yang bingung adalah sound engineer yang bingung, bagaimana supaya soundnya tidak terlalu ngebass.....(bersambung)

Digitalisasi Pada Gitar Elektrik

Era modern membuat semuanya serba canggih, ada yang bilang jaman sekarang eranya digital, semuanya serba digital setelah ditemukannya transistor,processor dan "kroni-kroninya". begitu juga dengan dunia "pergitaran" mengikuti trend modern dengan ditemukannya gitar modelling. Gitar modelling merupakan sebuah perangkat yang dapat mengubah sound gitar biasa menjadi berbagai model gitar yang melegenda. Sebut saja pabrikan line 6 yang berhasil "menciptakan" Variax. Dengan hanya bermodal satu gitar variax saja, katanya kita bisa merasakan memiliki 25 model gitar sekaligus. Bayangkan saja untuk merubah model sound les paul ke soun fender stratocaster kita hanya cukup memutar switch yang sudah disediakan, yah memang sangat mudah sekali. setidaknya itulah yang bisa digambarkan enaknya mengikuti dunia yang serba digital. Lantas, bagaimana dengan soundnya? apakah benar-benar mirip?
Cukup sulit untuk menjawab pertanyaan berikut, karena terus terang saja telinga para gitaris memiliki "spesifikasi" tersendiri sehingga ada sebagian yang mengatakan kalau sound dari gitar modelling sama dengan gitar sesungguhnya ada juga sebagian yang bilang sebaliknya. Tapi jika dilihat dari efisiensi dan fitur agaknya kita harus memberikan acungan 4 jempol kepada gitar modelling, bayangkan dengan satu macaam giutar kita bisa memainkan berbagai macam model gitar walaupun memang sondnya hanya bisa dikatakan "persis" dengan model gitar sebenarnya dan yang lebih menguntungkan lagi dari perangkat digital adalah kemampuannya untuk di-upgrade sehingga kita tidak akan ketinggalan jaman serta perangkat modelling kita semakin "sempurna saja.
kita ucapkan terima kasih kepada Line 6 yang hadir sebagai pelopor peralatan gitar digital. mewarnai dunia gitar kita.

07 Februari 2008

Gitar Signature

Kita mungkin sering melihat atau mendengar, "eh itu loh gitarnya si gitaris ini", atau ada orang yang bilang gitar model itu miliknya gitaris ini. Yang dimaksudkan diatas bukan gitar dalam bentuk barangnya tapi model atau jenis gitarnya.
Para gitaris hero biasanya memiliki gitar dengan spek yang ideal menurut mereka, sehingga sebagian dari mereka membuat gitar "beda" dengan yang ada dipasaran. Nah karena latar belakang tersebut maka para produsen gitarpun berlomba mencari gitaris untuk dibuatkan gitar, mereka (produsen gitar) melakukan hal seperti itu demi mendapatkan popularitas dan sebagai sarana mencari peluang pasar yang lebih luas. Kita sebut saja gitar Ibanez JEM yang laku keras lantaran gitar tersebut jadi signaturnya "sijenius" Steve Vai, musicman Petrucci signature yang makin banyak dilirik para gitaris walupun harganya yang "lumayan" berat.

Gitar signature dibuat berdasarkan keinginan sang gitaris, nah disini timbul pertanyaan apakah gitar signature cocok untuk kita??
Belum tentu, terkadang gitar signature bisa dikatakan "nyaris sempurna" tapi tetap saja bukan sesuatu yang cocok untuk semua gitaris, terkadang tiap gitaris memiliki sound dan style yang brebeda otomatis semacam gitar saja tidak akan cukup. Yang harus diperhatikan disini adalah bahwa gitar signature dibuat dengan alasan apabila gitar itu dipakai oleh seorang gitaris handal maka otomatis gitar itu akan banyak menarik minat publik dan para fans sang gitaris untuk membeli gitar jenis signaturenya, dan disinilah keuntungan produsen yaitu mengambil keuntungan dari pamor gitaris, dan gitaris yang memiliki gitar signature memiliki keuntungan bisa mendapatkan gitar yang sesuai dengan keinginannya.
jadi kesimpulannya, gitar mahal, gitar signature, gitar para gitaris top belum tentu sesuai untu kita, masing-masing memiliki kebutuhan sound yang berbeda dan style yang berbeda pula, pintar-pintar saja untuk memilih mana yang cocok.


Google