12 Februari 2008

Gitar & Recording (Part 2)

Suara gitar yang telalu ngabas otomatius harus "diperiksa" frekuensinya dan perlu settingan supaya sound ayanmg dihasilkan lebih "nyaman" ditelinga. Hal ini bukan perkara yang gampang bagi sound engineer sekelasprofesional sekalipun terkecuali sang engineer sudah sering menanganikasus rekaman seperti ini.


Flat Equalizer
Banyak para kalangan yang berpengalaman dalam dunia recording menyarankan menggunakan equalizer flat dalam proses recording demgan tujuan agar suaran yang direkam benar2 suara asli alat musik yang kita mainkan tanpa tambahan tone jadi benar-benar terdengar "alami". Sedangkan saat ini banyak sekali pabrikan multi efek yang memberikan fitur equalizer,dan pada amplifiernya juga tersedia equalizer dan satu lagi instrumen yang kita mainkan juga memiliki tone control, lantas bagaimana menemukan sound yang benar-benar alami?
Q flat pada teknik recording tidak sepenuhnya benar, semuanya kembali kepada si empunya yang ingin direkam. Dalam hal seperti ini telinga lah yang jadi hakimnya.

Tips Recording Gitar

  1. gunakanlah pendekatan secara miking menggunakan microphone yang berkualitas.
  2. untuk Sound lebih tebal, gabungkan teknik miking dengan menggunakan DI
  3. perhatikan settingan efek dan ampli, karena ketika saat recording kita tiba2 menambahkan atau mengubah volume ampli atau efek beraarti kita juga harus mengubah semua settingan karena ada 1 sata settingan berrub ah maka yang lain akan ikut tottaly different.
  4. jaga tempo
  5. hindari pemakaina efek terlalu banyak, karena bisa jadi sinyalmenjadi over prosses dan hasil recording tidak maksimal
  6. bekerja sama dengan baik dengan sang engineeer

Gitar & Recording (Part 1)

Tidak lengkap kalau hanya membicarakan tentang gitar hanya dari konstruksi dan materialnya saja, nah mulai dari artikel ini maka akan dibahas mengenai bagaimanakah menemukan suara gitar yang cocok ketika kita rekaman. Pertanyaan yang cukup simpel namun sangat berat untuk dijawab secara ringkas namun tersimak ilmiah. Bagi yang sudah sering melakukan proses recording mungkin ini merupakan momok yang besar dalam pencapaian untuk mendapatkan sound gitar yang ideal, sedangkan bagi sebagian yang baru beberapa kali melakukan track gitar mungkin hanya beranggapan biasa saja, atau itu-itu saja. Padahal antara sound rekaman dengan sound live sangatlah jauh bedanya, bagi yang awam dalam dunia rekaman mungkin hanya bisa berangan-angan "indah" ketika akan memasuki dunia rekaman,belum sempat rekaman tapi terkadang memikirkan hal lain seperti teknik bermain gitar yang semakin ekstreem seperti pemakaian tuning dibawah standar drop D (senar ke 6 loss di nada D), pengguanaan senar yang lebih besar agar suara gitar lebih low, fat dan deep atau bahkan menggunakan senar ukuran besar setelah itu dituning drop D. Ada kalanya sang gitaris juga menginginkan penggunaan efek yang bermacam-macam, mulai dari modulasi, compressor, delay dan sebagainya tentunya hal ini akan menjadi permasalahan seriuus dalam dunia recording.

Recording gitar yang di Drop D
Pada saat Semua perangkat recording berapa dapa "steman" yang standar maka recording pun dapat berjalan tanpa ada halangan yang berarti kareana masing-masing perangkat sudah berada pada tempat masing-masing (dalam hal ini respon frekuensinya), tapi ketika tuningnya diturunkan menjadi drop D, masa settingkan semua alatpun harus diubah mengikuti steman drop D, selain menyita banyak waktu, sound engineer juga harus pandai mesihakan frekuensinya dan inilah permasalahan yang sebenarnya, ketika semua distem drop D apakah soundnya baik???tentunya sudah dipastikan banyak suara bass disana dan suara mid dan treebel tertutupi, kalau sudah begini yang bingung adalah sound engineer yang bingung, bagaimana supaya soundnya tidak terlalu ngebass.....(bersambung)

Digitalisasi Pada Gitar Elektrik

Era modern membuat semuanya serba canggih, ada yang bilang jaman sekarang eranya digital, semuanya serba digital setelah ditemukannya transistor,processor dan "kroni-kroninya". begitu juga dengan dunia "pergitaran" mengikuti trend modern dengan ditemukannya gitar modelling. Gitar modelling merupakan sebuah perangkat yang dapat mengubah sound gitar biasa menjadi berbagai model gitar yang melegenda. Sebut saja pabrikan line 6 yang berhasil "menciptakan" Variax. Dengan hanya bermodal satu gitar variax saja, katanya kita bisa merasakan memiliki 25 model gitar sekaligus. Bayangkan saja untuk merubah model sound les paul ke soun fender stratocaster kita hanya cukup memutar switch yang sudah disediakan, yah memang sangat mudah sekali. setidaknya itulah yang bisa digambarkan enaknya mengikuti dunia yang serba digital. Lantas, bagaimana dengan soundnya? apakah benar-benar mirip?
Cukup sulit untuk menjawab pertanyaan berikut, karena terus terang saja telinga para gitaris memiliki "spesifikasi" tersendiri sehingga ada sebagian yang mengatakan kalau sound dari gitar modelling sama dengan gitar sesungguhnya ada juga sebagian yang bilang sebaliknya. Tapi jika dilihat dari efisiensi dan fitur agaknya kita harus memberikan acungan 4 jempol kepada gitar modelling, bayangkan dengan satu macaam giutar kita bisa memainkan berbagai macam model gitar walaupun memang sondnya hanya bisa dikatakan "persis" dengan model gitar sebenarnya dan yang lebih menguntungkan lagi dari perangkat digital adalah kemampuannya untuk di-upgrade sehingga kita tidak akan ketinggalan jaman serta perangkat modelling kita semakin "sempurna saja.
kita ucapkan terima kasih kepada Line 6 yang hadir sebagai pelopor peralatan gitar digital. mewarnai dunia gitar kita.

07 Februari 2008

Gitar Signature

Kita mungkin sering melihat atau mendengar, "eh itu loh gitarnya si gitaris ini", atau ada orang yang bilang gitar model itu miliknya gitaris ini. Yang dimaksudkan diatas bukan gitar dalam bentuk barangnya tapi model atau jenis gitarnya.
Para gitaris hero biasanya memiliki gitar dengan spek yang ideal menurut mereka, sehingga sebagian dari mereka membuat gitar "beda" dengan yang ada dipasaran. Nah karena latar belakang tersebut maka para produsen gitarpun berlomba mencari gitaris untuk dibuatkan gitar, mereka (produsen gitar) melakukan hal seperti itu demi mendapatkan popularitas dan sebagai sarana mencari peluang pasar yang lebih luas. Kita sebut saja gitar Ibanez JEM yang laku keras lantaran gitar tersebut jadi signaturnya "sijenius" Steve Vai, musicman Petrucci signature yang makin banyak dilirik para gitaris walupun harganya yang "lumayan" berat.

Gitar signature dibuat berdasarkan keinginan sang gitaris, nah disini timbul pertanyaan apakah gitar signature cocok untuk kita??
Belum tentu, terkadang gitar signature bisa dikatakan "nyaris sempurna" tapi tetap saja bukan sesuatu yang cocok untuk semua gitaris, terkadang tiap gitaris memiliki sound dan style yang brebeda otomatis semacam gitar saja tidak akan cukup. Yang harus diperhatikan disini adalah bahwa gitar signature dibuat dengan alasan apabila gitar itu dipakai oleh seorang gitaris handal maka otomatis gitar itu akan banyak menarik minat publik dan para fans sang gitaris untuk membeli gitar jenis signaturenya, dan disinilah keuntungan produsen yaitu mengambil keuntungan dari pamor gitaris, dan gitaris yang memiliki gitar signature memiliki keuntungan bisa mendapatkan gitar yang sesuai dengan keinginannya.
jadi kesimpulannya, gitar mahal, gitar signature, gitar para gitaris top belum tentu sesuai untu kita, masing-masing memiliki kebutuhan sound yang berbeda dan style yang berbeda pula, pintar-pintar saja untuk memilih mana yang cocok.

PICK-UP GITAR

Dalam dunia “pergitaran” yang kita tarik dalam hal ini adalah gitar elektrik, tidak akan terasa nyaman, aman, damai dan tenteram tanpa membahas (walaupun sedikit) tentang yang namanya PICK-UP. Pick-up atau bahasa orang kita menyebutnya spuel atau orang-orang Teknik menyebutnya sebagai transducer yang tentunya alat ini berfungsi meng-convert getaran dawai menjadi sinyal-sinyal listrik sehingga suara gitar dapat kita ubah (bisa diatur output suaranya atau diberi efek-efek) atau lebih “gamblang”-nya pick-up inilah yang menangkap getaran dawai kita terus getarannya diubah menjadi bentuk sinyal listrik yang dialirkan kabel menuju amplifier yang kemudian “dimuntahkan” lewat speaker. Untuk lebih jelasnya anda lebih baik kuliah dulu ambil fakultas atau program studi teknik jurusan teknik elektro dengan konsentrasi pada elektronika (hehehehehe….. J )

Dalam dunia pergitaran kita biasa atau sering mendengar 2 macam jenis pick-up yaitu single pick-up (single coil) dan hambucker pick-up (double coil). Pickup ini terbuat dari lilitan kumparan (kawat email) yang ditengah-tengahnya terdapat logam magnet (coil). Logam magnet yang digunakan sebagai bahan pembuatan pick-up biasanya logam campuran seperti Alnico (Campuran unsur Al-Ni-Co), ceramic, baja, besi dan tembaga.

SINGLE PICK-UP (Single Coil)
Yah namanya juga single (baca: singgel) ya tentu saja artinya “sendiri”. Nah pick-up ini umumnya digunakan pada gitar Stratocaster, telecaster dan pada jenis gitar RG dipasang di bagian middle pada body gitar. Output dari pick-up jenis ini cukup rendah (mid-low) namun kelebihannya adalah sound yang dihasilkan lebih twangky dan Crunch dengan clarity dan Detail yang cukup jelas. Hal inilah yang menjadi nilai tambah dari pick-up single coil. Biasanaya pick-up jenis ini digunakan oleh gitaris-gitaris yang ber-genre jazz dan yang classical walaupun tidak menutup kemungkinan para gitaris rock juga menggunakan pick-up ini untuk menambah variasi sound dalam musik yang mereka bawakan.

untuk bagan instalasi elaktronikanya atau wiring (yang biasa digunakan) adalah sebagai berikut:


Untuk lebih jelasnya anda lebih baik kuliah dulu ambil fakultas atau program studi Teknik jurusan Teknik elektro dengan konsentrasi pada Teknik elektronika (hehehe… maaf kata-katanya ngutip dari paragraph diatas ).


HAMBUCKER PICK-UP (Double Coil)
Hambucker pick-up ini merupakan penggabungan dari 2 buah single pick-up yang susunanya bisa seri atau paralel (kadang ada juga yang memanfaatkan sakelar untukmenggabungkan seri-paralel) yang disesuaikan dengan kebutuhan sound sang “pendekar gitar”. Perbedaan antara single coil penyusun hambucker yang disusun seri dengan yang disusun paralel adalah:

  • Hambucker yang berasal dari single coil yang disusun seri, output yang dihasilkan lebih berkarakter tebal, cocok untuk sound-sound distorsi yangt mantap dan lebih kearah brigh. Contohnya pada pick-up yang digunakan gitar-gitar les paul, SG, RG, dll
  • Pada hambucker yang berasal dari single coil yang disusun parallel, outputan yang dihasilkan merupakan pertengahan dari karakter single dengan hambucker, dalam artian soundnya bright tapi tetap crunch sangat matching digunakan untuk sound overdrive yang membutuhkan gain yang cukup tinggi. Contonya pada gitar RG, tele yang menggunakan hambucker, superstrat, dll
untuk diagram elektroniknya (wiring) yang sering digunakan pada gitar yang berpick-up hambucker sebagai berikut:


PICK-UP JENIS LAIN

Inilah yang sering membuat kita bingung, ada juga produsen pick-up yang membuat pick-up tidak sesuai standar yang ada alias dicustomisasi lagi. Jenis pick-up ini banyak ditemukan “tertanam” pada gitar telecaster, nama pick-upnya disebut soapbar memang agak aneh tapi memeng begitulah kenyataanya

Pick-up jenis ini memiliki output lebih tinggi dari single coil namun lebih rendah dari double coil, suaranya crunch, twangky, agak bright n sangat biasa sekali digunakan pada aliran musik jazz-blues atau country.
untuk lebih jelasnya mengenai pick-upGO!

BRIDGE GITAR (Saddle)

BRIDGE GITAR (Saddle)

Banyak sekali kalangan “satria bergitar” yang tidak habis-habisnya membahas tentang hal ini, bahkan sampai ada juga yang rela ber “eker-eker” merasa dirinya paling benar walaupun memang pada kenyataan tidak ada yang salah dan benar ketika membahas tentang masalah ini. Bridge gitar atau saddle ini merupakan tempat sandaran senar, tempatnya pada body gitar.

Pada gambar kiri atas merupakan fixed bridge yang biasa tertanam pada gitar jenis les-paul milik perusahaan Gibson dan juga pada gitar PRS. Saddle jenis ini memiliki kelebihan senar yang dipasang tidak cepat out of tune (fals=pales) karena kedudukannya yang tetap (tergantung tuner mechine=dryer). Gambar kiri bawah merupakan saddle up-down yang sering digunakan pada gitar jenis RG, kelebihan dari saddle jenis ini sang gitaris dapat melakukan variasi-variasi permainan gitar yang memukau tapi hati-hati karena saddle model seperti ini dapat membuat suara gitar anda cepat out of tune dan pemakaian up-down yang berlebihan bisa memperpendek umur senar. Pasangan dari saddle jenis ini adalah locking nut (gambar dibawah ini) yang mengunci senar agar tetap pada nadanya.
Yang ada di gambar kanan atas itu adalah saddle down, biasanya ditanam pada gitar model RG dan Stratocaster kelebihannya hampir sama dengan yang up-down hanya tidak bisa di-upkan saja, umur senar lumayan awet seperti ketika gitar anda menggunakan fixed bridge. Dan yang terakhir (kanan bawah) merupakan saddle yang tertanam pada gitar jenis telecaster. Saddle jenis ini menyatu dengan pick-up sehingga getaran dawai bisa ditangkap kuat oleh pick-up sehingga output gitar pun akan semakin kuat, sedangkan dari segi fungsi dan ketahanan senar sama dengan gitar yang memakia fixed bridge. Tapi bukan berarti umur senar ditentukan dari bridge gitar anda, 83% dari teknik picking anda, 12% dari penggunaan saddle dan 5% dari perawatan senar anda.

05 Februari 2008

KECOCOKAN PICK-UP DENGAN MATERIAL BODY KAYU

Allowha kita beretemu kembali di artikel seputar gitar. Suatu ketika seorang teman bertanya kepada Saya, “Bos (panggilan akrab), gitarku sekarang suaranya gak matching lagi, kenapa ya?”. Saya sendiri pun bingung dengan pertanyaan seperti itu, akhirnya Saya balik bertanya untuk lebih memahami permasalahannya.” Emang apa yang sudah ente ganti dari gitar ente??”, Dia pun lantas menjelaskan bahwasannya pick-up gitarnya diganti (bertukar dengan teman sesama gitaris).

Ilustrasi diatas sedikit menggambarkan bahwa pick-up tidak asal saja terpasang pada sembarang kayu. Kita akan bahas ini berdasarkan pengalaman saja, pernah seorang teman menukar pick-up Seymour Duncan dari gitar superstrat yang bodinya dari kayu alder ke gitar RG-nya Ibanez yang bodinya dari kayu mahogany, dan ternyata pick-up Seymour Duncan (SH-13) lebih dapat mengeluarkan detail bunyi dan clarity yang lebih menawan dibandingkan ketika dipasang pada superstrat yang berbodi alder.
Penah juga ada teman yang ingin mencoba-coba mengkonfigurasikan pick-upnya dengan berbagai jenis kayu, waktu itu yang tersedia hanya gitar Kramer (body mahogany), Fender (body swamp ash) dan gitar berbodi dari kayu basswood. Pick-up yang dijadikan “percobaan” antara laian Seymour Duncan Custom-5 dengan Dimarzio Paf –Pro kemudian disiapkan alat rekam dan mulailah risetnya.

Hasilnya ternyata pick-up Dimarzio apabila dikonfigurasi dengan body dari kayu basswood, hampir sama sound dengan dimarzio pada kayu mahogany namun saat dipasang pada body basswood soundnya lebih open, yang lebih manis lagi ketika Seymour Duncan di”tanam” pada bodi mahogany, benar-benar hangat, clarity yang bagus dan detail bunyi treble yang lebih terasa.

Gambaran diatas tidak selamanya benar karena semua tergantung pada “sang jawara” untuk menentukan mana yang cocok untuk musiknya. Saya tidak mengatakan kalau pick-up A hanya cocok dengan gitar dengan bodi dari kayu A, semuanya tergantung pada selera dan keinginan hati plus perasaan sang gitaris, jadi ketika anda merasakan sound dari gitar anda tidak sesuai bukan berarti pick-up nya jelek mungkin juga pengaruh dari jenis kayu body gitar anda. Lebih baiknya anda banyak-banyak bertukar pikiran dengan sesama gitaris sehingga anda dapat menentukan konfigurasi mana yang cocok untuk gitar anda. Selamat bereksperiment

02 Februari 2008

Material dan Konstruksi Gitar Elektrik

Jreng......jreeng......jreeeng....... begitulah kira-kira bunyi dari sebuah gitar elektrik yang terhubung dengan amplifiernya. Yah, benar sekali gitar elektrik ya gitar yang dapat digunakan (dengan baik dan maksimal) apabila digabungkan dengan peralatan listrik (bisa amplifier, tape, komputer dan peralatan elektronis lainnya). Lalu sebenarnya dibuat dari apa gitar elektrik dan bagaimana konstruksinya.
Gitar merupakan instrumen musik yang paling banyak digemari dan dimainkan oleh sebagian besar masyarakat dunia, hampir semua usia mengenal gitar, tidak ter"patok" pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, gaul atau kuper semuanya mengenal tentang gitar.
Baik langsung saja kita kupas tuntas mengenai instrumen musik yang populer ini. Gitar elektrik terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:

  • Body Gitar
  • Neck (leher atau stang)
  • Headstok(kepala gitar)
  • Diagram elektronik (pick-up)
BODY GITAR


Body gitar atau badan gitar merupakan bagian yang paling lebar dan paling luas pada gitar (secara umum), di body gitar inilah "tertanam" komponen-komponen elektronik yang mengakibatkan gitar dapat bersuara "lantang". Body gitar ini biasanya terbuat dari kayu dengan kriteria tertentu sesuai dengan kebutuhan sound dan style si "pendekar gitar". Contoh kayu yang biasa dipakai dalam pembuatan body gitar:


  • Mahogany
Kayu jenis ini memiliki bobot yang lumayan berat namun ideal digunakan sebagai bahan dasar pembuatan body gitar karena dari kayu jenis ini sustain suara gitar lebih baik, attack yang mantap dan suara gitar lebih tajam.
  • Basswood
Kayu jenis ini bisa menghasilkan suara gitar yang warm, memiliki bobot yang lebih ringan dari kayu mahogany namun kekurangan dari kayu jenis ini adalah kepadatan kayu bisa dibilang kurang sehingga perlu ekstra hati-hati dalam pembuatan dan juga penggunaan gitar dari kayu jenis ini.
  • Ash
Kayu Ash memiliki kesamaan dalam bobot dengan kayu basswood. sound yang dihasilkan cukup bright namun lebih menonjol pada frekuensi low, kayu jenis ini banyak digunakan untuk pembuatan body pada bass elektrik namun tidak sedikit juga dipakai untuk pembuatan body gitar elektrik
  • Poplar
Dari segi sound, kayu jenis ini memiliki karakter yang sama dengan kayu basswood. Keistimewaan dari kayu jenis ini adalah corak kayu yang lebih terang sehingga memiliki sisi esensial tersendiri.
  • Maple
Kayu jenis ini memiliki countour yang lembut dan indah. Sound yang dihasilkan cukup bright dengan attack yang bervariasi. kayu jenis ini banyak digunakan karena coraknya yang indah, sehingga kadang gitar dari kayu jenis ini hanya difinishing natural tanpa cat.


Dan masih banyak juga jenis kayu lain namun yang diuraikan diatas termasuk yang paling "ramai" digunakan untuk pembuatan body gitar. Terkadang beberapa
luthier(pengrajin gitar) memadukan jenis kayu tersebut untuk menghasilkan gitar yang "nyentrik" secara visual tapi "maknyusss" dari segi sound dan ketahanannya.
Beberapa pabrikan gitar juga membuat body yang beraneka yang tentunya berdaya jual tinggi selain memikirkan faktor aero-dinamis serta soundnya. beberapa merek memberikan nama tertentu berdasarkan bentuk bodinya seperti Les paul dan SG milik Gibson, RG dan PGM(semihollow body) milik Ibanez, telecaster dan stratocaster milik Fender dan lain sebagainya.


NECK




Yang satu ini biasanya kita sapa"stang" atau leher gitar tempat biasanya tangan kiri kita "bekerja". Stang ini juga dibuat menggunakan jenis kayu tertentu yang memiliki karakteristik tertentu pula, namun yang paling sering digunakan adalah kayu jenis maple, karena cenderung kuat dan bobot yang ringan, pada neck ini didalamnya tertanam besi baja yang dinamakan trushroad. Besi baja inilah yang mengatur tingkat kelengkungan dari neck gitar. Pada bagian permukaan neck ini biasanya dilapisi lagi dengan kayu lain, biasanya rosewood atau maple untuk ditanami besi freet, nah fret inilah yang memisahkan jarak antar nada, dan perlu ketelitian tinggi untuk mengatur jarak antar fret tersebut agar nada yang diciptakan harmonis. Pada umumnya ukuran dan bentuk neck tiap gitar sama, hanya pewarnaan dan finishingnya mungkan yang agak berbeda. Dan yang membedakan tiap neck pada gitar adalah tingkat kelengkuangan necknya, apakah flat, cembung atau malah cekung, namun yang lumrah digunakan adalah yang flat. Pada stratocaster milik Yngwie, fretboard dibuat cekung dengan tujuan jarak senar ke fretboard lebih dekat sangat membantu teknik picking Yngwie yang extra cepat.


HEADSTOCK

Nah headstock atau kepala gitar ini biasanya dipakai oleh para produsen gitar untuk memberikan ciri pada gitar produksinya. tetapi disamping itu juga headstok ini katanya (beberapa gitaris handal sekelas paul gilbert) mengatakan bahwa konstruksi, kemiringan dan peletakan dryer memberikan pengaruh terhadap panjang sustainnya, oleh karena itu terkadang banyak gitaris yang headstok gitarnya dibuat terbalik dengan asumsi semakin panjang senar maka semakin bagus sustainnya, namun sebagian besar headstok dibuat untuk memberikan ciri saja kepada konsumen bahwa gitar ini produksi pabrik A.

DIAGRAM ELEKTRONIK PADA GITAR Gak salah, namanya juga gitar elektrik otomatis didalamnya memuat rangkaian yang berbau elektrik, dalam hal ini adalah rangkaian antara pick-up (spuel) dengan potensio beserta komponen elektronika lainnya (capasitor, pick-up selector, input jack). Bagi yang beli gitar langsung pakai, mungkin gak perlu repot-repot ngurusin masalah beginian. Tapi apa salahnya mempelajari juga supaya bila suatu saat ada gangguan pada gitar langsung bisa ditangani tanpa perlu menunggu bantuan dari pengrajin gitar atau tukang servis, selain mengeluarkan budget untuk ongkos, terkadang juga harus antri gara-gara tukang service nya lagi banyak garapan. Secara umum diagram elektronik gitar cukup simple, kita hanya harus mengerti sedikit tentang elektronika dan sanggup membedakan mana yang positif dan mana yang negatif, setelah itu anda pasti bisa memperbaiki dan memodifikasi gitar anda sendiri tentunya dengan lebih menghemat pengeluaran, namun ada juga syarat mutlak agar hasil yang didapatkan sempurna, yaitu dengan ulet, telaten, penuh kehati-hatian dan sabar. Dibawah ini hanya sebagai contoh wiring untuk gitar, nah untuk jenis pick-upnya tinggal disesuaikan dengan pick-up yang ada pada gitar anda dan untuk variasinya tergantung bagaimana kreativitas anda.

Semoga artikel ini membantu anda menemukan gitar idaman, tentunya sesuai dengan selera anda.



Google