Setelah beberapa lama kita menahan kerinduan akan hadirnya sebuah instrumen lokal berkualitas, akhirnya ada juga yang muncul. Dan inilah salah satu pabrik gitar kita yang berani meluncurkan sebuah gitar signature series dari gitaris papan atas nasional.
Pada edisi khusus gitar yang diterbitkan A-Pro bulan November 2003 lalu, terdapatlah satu artikel yang menceritakan kunjungan A-Pro ke sebuah pabrik gitar yang berlokasi di kawasan Industri Jatake Tangerang. Nah dari sanalah gitar yang kami review kali ini berasal.
Beberapa orang mungkin saja sudah ada yang pernah melihat langsung gitar ini. Tapi masih sangat banyak yang belum pernah melihatnya dipajang di toko musik. Karena gitar ini memang belum dipasarkan secara luas. Dan sejak reviewnya dimuat di majalah ini, bolehlah anda mulai mengunjungi toko musik terbesar di kota anda untuk melihat langsung tampang keren gitar ini.
Unik memang bila sebuah pabrikan instrumen musik justru mulai memasarkan produknya dengan seri signature atau artis series. Karena biasanya artis series adalah top end dari sekian banyak range produk sebuah pabrikan. Lalu biasanya juga artis series ini dibikin berdasarkan spesifikasi khusus dari si gitaris, yang tidak jarang mengesampingkan kebutuhan musisi kebanyakan. Singkat kata, artis series juga dikatakan custom si artis yang dalam hal ini Ridho Hafiedz. Dan seperti kita ketahui, beliau adalah gitaris kelompok Slank. Mari kita langsung ke bagian gitar itu sendiri.
Elegan
Untuk sebuah gitar yang benar-benar didesain dan dibikin di Indonesia, gitar buatan pabrikan Marlique untuk Ridho ini bisa dikatakan berpenampilan cukup elegan. Sepintas kita seperti melihat sebuah gitar yang cukup berkualitas. Semuanya ini terlihat dari finishing bodi yang cukup cemerlang dengan pilihan warna sunburst yang glossy.
Bentuk bodinya sendiri terbilang cukup bagus dari sisi estetika. Bahan kayu yang dipilih untuk bodi ini adalah Mahogany yang bisa dikatakan sebagai kayu yang banyak dipilih pabrik gitar kelas atas sebagai bahan bodi. Veneer atau lapisan kayu Maple pun direkatkan pada permukaan bodinya yang cenderung flat, ini untuk membuat penampilan permukaan bodinya kian menawan. Pada sisi bodinya terdapat binding satu lapis dengan finishing vintage. Sampai tahap ini, bolehlah! Sepertinya semuanya dikerjakan dengan cukup baik.
Neck
Mungkin ini adalah bagian yang paling menarik untuk dibahas. Pemilihan spesifikasi gitar ini, menurut sang desainernya adalah persis mengikuti keinginan Ridho. Untuk ukuran tangan kebanyakan gitaris kita, neck gitar Marlique seri ini terbilang cukup tebal. Menurut yang kami ukur, ketebalannya pada fret 1 adalah 22 mm. Ini terbilang tebal dibanding ukuran neck gitar yang kebanyakan beredar disini. Tapi ini adalah artis series, jadi spesifikasi merekalah yang tertera pada gitar ini.
Bahan yang dipilih untuk neck dengan join bolt ini masihlah kayu Maple yang terdiri dari 3 pieces. Pilihan desain 3 buah Maple yang disatukan untuk neck ini memang bisa menambah kestabilan pada kinerja neck. Biasanya cara ini ditempuh para pabrikan besar untuk membuat neck yang spesifikasinya lebih tipis, sehingga bisa bertahan untuk tetap stabil. Sedangkan sebagai fretboard-nya, Marlique memilih kayu Rosewood dengan radius 12 inci dan menempatkan 22 buah fret berukuran medium disana.
Bentuk Headstock gitar ini sendiri terbilang cenderung mendekati desain gitar PRS atau Warrior Guitars. Namun tentu saja tidak sama persis. Karena terlihat sekali bahwa Marlique tidak ingin Headstock-nya sama persis dengan gitar top mancanegara itu.
Pickup
Marlique memang tidak menempatkan pickup sekelas Dimarzio, Seymour Duncan atau EMG pada gitarnya. Pasti ini untuk mengupayakan agar harga jualnya menjadi relatif lebih terjangkau. Tapi pickup yang dipasang pada gitar ini adalah pickup buatan Korea dengan merek Tesla. Sebenarnya nama Tesla bukanlah benar-benar baru. Bagi yang suka membolak-balik majalah gitar luar negri, mungkin sudah lebih dulu mengetahui nama pickup ini. Pabrik pembuat pickup Tesla ini sudah sejak lama menjadi salah satu pabrikan penyuplai pickup bagi pabrik gitar dan bass yang tersebar di seluruh dunia. Hanya saja untuk pickup yang dirancang khusus dengan mengedepankan kualitas sound-nya, pabrik tersebut memilih nama Tesla agar mampu lebih mendunia. Dan bila anda penasaran dengan pickup ini, silahkan membuka situs resminya di www.teslatek.com.
Konfigurasi pickup pada gitar ini adalah dua buah humbucker untuk posisi neck dan bridge. Mounting pickup ini sendiri tidak direct to body, tetapi menggunakan pickupguard berwarna gading.
Entah sengaja atau tidak, jarak penempatan pickup ini memang sedikit berbeda dengan kebanyakan gitar yang menggunakan kofigurasi yang sama. Terdapat jarak hampir 1 cm antara ujung neck dengan pickupguard. Sedangkan pada gitar lainnya yang katakalah Gibson, pangkal neck selalu disambut dengan pickup, tanpa ada jarak yang berarti.
Playability
Kami memainkan gitar ini berulang-ulang selama beberapa waktu, tanpa amplifikasi. Ternyata gitar ini cukup mampu menghadirkan Playability yang menawan. Sama sekali tidak ada yang ganjil. Kadang kita sampai lupa bahwa ini bukanlah gitar impor. Ini adalah Marlique yang dibuat di Tangerang. Bunyi yang terdengar dari akustikal bodinya yang terdiri dari kayu mahogany di-veneer maple itu sangat asyik. Posisi handrest-nya juga bagus. Ini baru bodinya. Bagaimana dengan neck-nya?
Memang neck gitar ini relatif tebal (22 mm), tapi itu tidak membuat jemari kita kesulitan ketika melakukan fingering. Ini karena desain kecembungan punggung neck yang tepat dan dibantu dengan fretwork yang cukup baik. Sehingga ketebalan neck yang sedemikian itu, besi trusrod di dalamnya tidak harus bekerja keras menopang kelurusan neck. Dan ini membantu neck agar tetap stabil pada posisinya. Sehinga fretwork yang sudah dikerjakan dengan baik oleh Marlique itupun, dapat memungkinkan kami untuk sering melakukan action yang cukup rendah antara dawai dengan permukaan seluruh fretwire.
Sound
Kami pilih beberapa aplifikasi mulai dari all tubes, hirbryd, sampai ampsimulator. Kami mainkan juga gitar ini dengan level amplifier yang cukup keras di ruang studio uji coba A-Pro. Kami rekam juga permainan ke mesin rekam berbasis digital. Dan inilah yang kami dapat.
Sound gitar ini cukup bagus! Walaupun tidak terlalu istimewa, tapi masih lebih bagus bila dibanding dengan gitar impor lain yang harganya setara dengan gitar ini. Waktu dimainkan dengan level cukup besar melalui ampli head all tubes dengan 2 buah kabinet 4 x12, dia tetap mampu `berteriak`, tanpa gangguan yang berarti dari masalah feedback microphonic. Sound dengan setting distortionnya bisa terdengar cukup clear dengan tone yang lumayan baik. Waktu memainkan notasi solo bertempo lambat dengan balutan long delay, karakternya tetap terdengar enak. Karakter sound pada gitar ini terdengar cenderung bright dengan repro frekuensi rendah yang relatif tight.
Untuk sound clean, bolehlah diacungi jempol. Karakternya yang cenderung bright itu membuat sound clean-nya jadi tersimak lebih open dan tidak dark. Apalagi ternyata pada knob tone, Marlique menyediakan potensio push-pull yang memungkinkan kedua humbuckernya-nya bisa di-coil tap atau paduan seri paralel. Clean & warm! Itulah sebutan kami untuk sound clean gitar Marlique Ridho Hafiedz Signature Series ini.
Jadi... bila anda membutuhkan sebuah gitar dengan material, konstruksi, dan fretwork yang baik, jangan ragu-ragu untuk mencoba gitar ini. Apalagi ternyata harga yang ditawarkannya tidak sampai membuat bokap atau nyokap sewot. Pickup-nya juga bagus. Setelah memilikinya, rasanya kita tidak perlu terlalu memusingkan akan segera menganti pickup-nya.
07 Juli 2008
marlique guitar rosegarden
Diposting oleh faridpetrucci di 7:26:00 AM