20 Juli 2008

Tips Merawat Gitar

Berikut ini ada tips untuk merawat alat musik gitar yang disarikan dari portal gitaris. Berikut tipsnya:

  1. Paling tidak seminggu sekali, bersihkanlah senar gitar Anda. Para peneliti beranggapan bahwa saat bermain gitar, tanpa disadari manusia mengeluarkan keringat cukup banyak dari tangannya. Ini karena kerja otak dan gerak tangan yang cukup menguras energi. Hal ini jarang disadari para gitaris.
  2. Lihatlah gitar Anda, apakah banyak daki di setiap permukaan yang dibatasi tiap fret-nya (fretboard). Itu disebabkan setelah bermain, senar gitar Anda terkena keringat Anda, juga kotoran, debu, dan lain lain. Apabila Anda tidak rajin membersihkan senar, juga akan timbul karat di senar yang menyebabkan suara menjadi cempreng dan fals.
  3. Senar gitar bisa dibersihkan dengan cara dilap dengan bahan kaus yang lembut. Bila perlu dibasahi dengan cairan string cleaner (pembersih senar) yang tersedia di toko-toko musik. Bersihkanlah senar gitar Anda di seluruh bagian senar.
  4. Selain membersihkan senar gitar, Anda juga perlu mengendurkan senar gitar bila tidak dipakai lama. Ini bertujuan agar neck gitar Anda tidak melengkung. Senar gitar yang disetel adalah tali yang ditegangkan, dan penegangan ini akan menarik dua sisi yang menegangkan. Pada gitar, tarikan akibat ketegangan lini bisa membengkokkan neck, walau kemungkinannya kecil.
  5. Meletakkan gitar yang benar adalah terlentang, dengan bagian neck bersenar menghadap ke atas. Biasanya, setelah memainkan gitar, orang akan meletakkan gitar berdiri, yakni posisi ujung neck bagian atas ditempelkan di dinding atau diletakan miring di lantai.Hal ini sangat tidak baik untuk gitar karena akan membuat neck bengkok perlahan-lahan. Bila Anda memiliki studio atau panggung pertunjukan yang berisikan alat-alat musik, ingatkan kepada segenap pemain agar meletakkan gitar dengan benar.
  6. Punya gitar kinclong (mengkilap) siapa yang tidak suka. ah untuk membuat gitar mengkilap, cukup dilap dengan bahan kaus, baik bodi, neck, senar, dan seluruh bagian gitar. Untuk bagian pick-up di bawah senar yang agak susah dibersihkan debunya, bisa menggunakan kuas cat.
  7. Jika senar Anda sudah berkarat, gantilah. Jika tidak, bukan hanya tidak enak dimainkan, tapi warna suaranya juga menjadi tidak keruan, dan merusak fret gitar. Selain itu, jari-jari kita juga bisa sakit. Belum lagi kalau senar itu putus dan kemudian melukai tangan kita.
  8. Biasakan untuk mengganti senar gitar satu set sekaligus, 6 buah. Hal ini untuk mencegah belangnya warna suara antara senar baru dan senar lama. Jadi bila senar Anda sudah lama dan putus salah satunya, disarankan mengganti semuanya.
  9. Fretboard adalah tempat bersarangnya daki akibat keringat dari jari dan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa manjadi kerak. Setiap Anda mengganti senar, sekalian bersihkan fretboard-nya dengan pick gitar, lalu lap dengan bahan kaus.
  10. Jangan suka membanting gitar Anda karena akan memengaruhi suara dan bodi gitar. Apalagi gitar merupakan alat musik yang lumayan mahal, kecuali gitar-gitaran

07 Juli 2008

marlique guitar rosegarden

Setelah beberapa lama kita menahan kerinduan akan hadirnya sebuah instrumen lokal berkualitas, akhirnya ada juga yang muncul. Dan inilah salah satu pabrik gitar kita yang berani meluncurkan sebuah gitar signature series dari gitaris papan atas nasional.


Pada edisi khusus gitar yang diterbitkan A-Pro bulan November 2003 lalu, terdapatlah satu artikel yang menceritakan kunjungan A-Pro ke sebuah pabrik gitar yang berlokasi di kawasan Industri Jatake Tangerang. Nah dari sanalah gitar yang kami review kali ini berasal.

Beberapa orang mungkin saja sudah ada yang pernah melihat langsung gitar ini. Tapi masih sangat banyak yang belum pernah melihatnya dipajang di toko musik. Karena gitar ini memang belum dipasarkan secara luas. Dan sejak reviewnya dimuat di majalah ini, bolehlah anda mulai mengunjungi toko musik terbesar di kota anda untuk melihat langsung tampang keren gitar ini.

Unik memang bila sebuah pabrikan instrumen musik justru mulai memasarkan produknya dengan seri signature atau artis series. Karena biasanya artis series adalah top end dari sekian banyak range produk sebuah pabrikan. Lalu biasanya juga artis series ini dibikin berdasarkan spesifikasi khusus dari si gitaris, yang tidak jarang mengesampingkan kebutuhan musisi kebanyakan. Singkat kata, artis series juga dikatakan custom si artis yang dalam hal ini Ridho Hafiedz. Dan seperti kita ketahui, beliau adalah gitaris kelompok Slank. Mari kita langsung ke bagian gitar itu sendiri.

Elegan

Untuk sebuah gitar yang benar-benar didesain dan dibikin di Indonesia, gitar buatan pabrikan Marlique untuk Ridho ini bisa dikatakan berpenampilan cukup elegan. Sepintas kita seperti melihat sebuah gitar yang cukup berkualitas. Semuanya ini terlihat dari finishing bodi yang cukup cemerlang dengan pilihan warna sunburst yang glossy.

Bentuk bodinya sendiri terbilang cukup bagus dari sisi estetika. Bahan kayu yang dipilih untuk bodi ini adalah Mahogany yang bisa dikatakan sebagai kayu yang banyak dipilih pabrik gitar kelas atas sebagai bahan bodi. Veneer atau lapisan kayu Maple pun direkatkan pada permukaan bodinya yang cenderung flat, ini untuk membuat penampilan permukaan bodinya kian menawan. Pada sisi bodinya terdapat binding satu lapis dengan finishing vintage. Sampai tahap ini, bolehlah! Sepertinya semuanya dikerjakan dengan cukup baik.

Neck

Mungkin ini adalah bagian yang paling menarik untuk dibahas. Pemilihan spesifikasi gitar ini, menurut sang desainernya adalah persis mengikuti keinginan Ridho. Untuk ukuran tangan kebanyakan gitaris kita, neck gitar Marlique seri ini terbilang cukup tebal. Menurut yang kami ukur, ketebalannya pada fret 1 adalah 22 mm. Ini terbilang tebal dibanding ukuran neck gitar yang kebanyakan beredar disini. Tapi ini adalah artis series, jadi spesifikasi merekalah yang tertera pada gitar ini.

Bahan yang dipilih untuk neck dengan join bolt ini masihlah kayu Maple yang terdiri dari 3 pieces. Pilihan desain 3 buah Maple yang disatukan untuk neck ini memang bisa menambah kestabilan pada kinerja neck. Biasanya cara ini ditempuh para pabrikan besar untuk membuat neck yang spesifikasinya lebih tipis, sehingga bisa bertahan untuk tetap stabil. Sedangkan sebagai fretboard-nya, Marlique memilih kayu Rosewood dengan radius 12 inci dan menempatkan 22 buah fret berukuran medium disana.

Bentuk Headstock gitar ini sendiri terbilang cenderung mendekati desain gitar PRS atau Warrior Guitars. Namun tentu saja tidak sama persis. Karena terlihat sekali bahwa Marlique tidak ingin Headstock-nya sama persis dengan gitar top mancanegara itu.

Pickup

Marlique memang tidak menempatkan pickup sekelas Dimarzio, Seymour Duncan atau EMG pada gitarnya. Pasti ini untuk mengupayakan agar harga jualnya menjadi relatif lebih terjangkau. Tapi pickup yang dipasang pada gitar ini adalah pickup buatan Korea dengan merek Tesla. Sebenarnya nama Tesla bukanlah benar-benar baru. Bagi yang suka membolak-balik majalah gitar luar negri, mungkin sudah lebih dulu mengetahui nama pickup ini. Pabrik pembuat pickup Tesla ini sudah sejak lama menjadi salah satu pabrikan penyuplai pickup bagi pabrik gitar dan bass yang tersebar di seluruh dunia. Hanya saja untuk pickup yang dirancang khusus dengan mengedepankan kualitas sound-nya, pabrik tersebut memilih nama Tesla agar mampu lebih mendunia. Dan bila anda penasaran dengan pickup ini, silahkan membuka situs resminya di www.teslatek.com.

Konfigurasi pickup pada gitar ini adalah dua buah humbucker untuk posisi neck dan bridge. Mounting pickup ini sendiri tidak direct to body, tetapi menggunakan pickupguard berwarna gading.
Entah sengaja atau tidak, jarak penempatan pickup ini memang sedikit berbeda dengan kebanyakan gitar yang menggunakan kofigurasi yang sama. Terdapat jarak hampir 1 cm antara ujung neck dengan pickupguard. Sedangkan pada gitar lainnya yang katakalah Gibson, pangkal neck selalu disambut dengan pickup, tanpa ada jarak yang berarti.

Playability

Kami memainkan gitar ini berulang-ulang selama beberapa waktu, tanpa amplifikasi. Ternyata gitar ini cukup mampu menghadirkan Playability yang menawan. Sama sekali tidak ada yang ganjil. Kadang kita sampai lupa bahwa ini bukanlah gitar impor. Ini adalah Marlique yang dibuat di Tangerang. Bunyi yang terdengar dari akustikal bodinya yang terdiri dari kayu mahogany di-veneer maple itu sangat asyik. Posisi handrest-nya juga bagus. Ini baru bodinya. Bagaimana dengan neck-nya?

Memang neck gitar ini relatif tebal (22 mm), tapi itu tidak membuat jemari kita kesulitan ketika melakukan fingering. Ini karena desain kecembungan punggung neck yang tepat dan dibantu dengan fretwork yang cukup baik. Sehingga ketebalan neck yang sedemikian itu, besi trusrod di dalamnya tidak harus bekerja keras menopang kelurusan neck. Dan ini membantu neck agar tetap stabil pada posisinya. Sehinga fretwork yang sudah dikerjakan dengan baik oleh Marlique itupun, dapat memungkinkan kami untuk sering melakukan action yang cukup rendah antara dawai dengan permukaan seluruh fretwire.

Sound

Kami pilih beberapa aplifikasi mulai dari all tubes, hirbryd, sampai ampsimulator. Kami mainkan juga gitar ini dengan level amplifier yang cukup keras di ruang studio uji coba A-Pro. Kami rekam juga permainan ke mesin rekam berbasis digital. Dan inilah yang kami dapat.

Sound gitar ini cukup bagus! Walaupun tidak terlalu istimewa, tapi masih lebih bagus bila dibanding dengan gitar impor lain yang harganya setara dengan gitar ini. Waktu dimainkan dengan level cukup besar melalui ampli head all tubes dengan 2 buah kabinet 4 x12, dia tetap mampu `berteriak`, tanpa gangguan yang berarti dari masalah feedback microphonic. Sound dengan setting distortionnya bisa terdengar cukup clear dengan tone yang lumayan baik. Waktu memainkan notasi solo bertempo lambat dengan balutan long delay, karakternya tetap terdengar enak. Karakter sound pada gitar ini terdengar cenderung bright dengan repro frekuensi rendah yang relatif tight.

Untuk sound clean, bolehlah diacungi jempol. Karakternya yang cenderung bright itu membuat sound clean-nya jadi tersimak lebih open dan tidak dark. Apalagi ternyata pada knob tone, Marlique menyediakan potensio push-pull yang memungkinkan kedua humbuckernya-nya bisa di-coil tap atau paduan seri paralel. Clean & warm! Itulah sebutan kami untuk sound clean gitar Marlique Ridho Hafiedz Signature Series ini.

Jadi... bila anda membutuhkan sebuah gitar dengan material, konstruksi, dan fretwork yang baik, jangan ragu-ragu untuk mencoba gitar ini. Apalagi ternyata harga yang ditawarkannya tidak sampai membuat bokap atau nyokap sewot. Pickup-nya juga bagus. Setelah memilikinya, rasanya kita tidak perlu terlalu memusingkan akan segera menganti pickup-nya.

Sejarah Gitar

Sebelum pembuatan gitar elektrik diperkenalkan, gitar secara asasnya dikenali sebagai satu alat muzik yang mempunyai leher yang panjang, badan dan bahaian belakang yang rata dan selalunya berlekuk dibahagian tepi . Alat ini telah mula popular sejak 5000 tahun yang lalu.Gitar klasikal yang bertali 6 mula wujud di Sepanyol dan ianya adalah satu alat yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sepertinya juga alatan muzik bertali dari Eropah lain yang mempunyai persamaan dengan gitar juga telah berusia ribuan tahun. Dari Timur tengah hingga ke Asia Tengah dan India. Daripada situ secara tidak lansung ia mempumyai hubung kait anntara satu sama lain sperti Tnbur Iran dan Setar ( di India dikenali sebagai sitar.).

Perkataan gitar diambil dari perkataan Sepanyol “guitarra” yang diambil dari perkataan Latin “Cithara” dimana ianya pula diambil dari perkataan Parsi “Shitar” dan ianya secara tidak lansung mempunyai hubung kait dengan Sitar. Gitar moden mempunyai asal usul dari Cithara Rome yang dibawa oleh orang-orang Rome ke Hispania dalam tahun 40AD. Dan ianya kemudian dimajukan daripada Oud bertali 4 ( orang kita mungkin mengenalinya sebagai gambus ) oleh orang-orang Moors (orang muslim di semenanjung Iberia dan Afrika Utara )selapas mmerka menakluki semenanjung Iberia pada abad ke 8. Sementara itu ditempat lain di Eropah alat muzik bertali 6 Scandinavian yang dikenali sebagai “lute” semakin popular dibahagian yang ditakluki oleh orang-orang Viking.

Pada 1200AD gitar yang bertali empat telah berkembang dan dipecahkan menjadi dua jenis iaitu Guitarra Moorisca ( gitar Moorish ) dimana bahagian belakang gitar berbentuk bulat dan mempunya fretboard yang lebar, badan yang mempunyai banyak lubang bunyi dan yang kedua Guitarra Latina ( gitar latin ) dimana gitar moden yang dicantumkan dengan satu lubang bunyi dan fretboard yang kurang lebar dari Guitar Moors.

Vihuela atau “viola da mano “ dari Sepanyol adalah alatan muzik yang mana rupanya mirip kepada gitar. Ianya mula dijumpai pada abad 15 atau 16,merujuk kepada persamaannya dengan gitar maka ianya dianggap sebagi nenek moyang kepada gitar moden. Ianya mempunyai tuning seperti Lute dan badannya seperti gitar. Vihuela hanya popular dalam jangka masa yang pendek kerana ianya telah dibayangi dengan kewujudan dan populariti gitar.

Keluarga Vinnacio terkenal sebagai orang yang memperkenalkan mandolin dan mungkin telah membuat satu gitar yang paling lama bertahan. Gaetano Vinnacio mempunyai tandanya yang tersendiri pada gitar yang dubuat di Neples, Italy dengan tarikh pada tahun 1779.

G&L L2500


Bagi yang belum tahu tentang G&L, G&L itu adalah huruf depan dari George Fullerton & Leo Fender. George Fullerton bekerja di pabrik awal-awal Fender tahun 1960-70an dan teman baik dari Leo Fender, sang pembuat gitar & bass Fender. Sejarah singkat: Leo Fender keluar dari Fender setelah Fender dibeli CBS tahun 1970an dan mempunyai (bila tidak salah) 7 tahun non-compete agreement dengan pabrik awal dia: Fender Guitar.

Jadi selama 7 tahun, Leo tidak boleh membuat gitar & bass supaya tidak bersaing dengan Fender. Setelah periode ini, Leo Fender mendirikan pabrik Musicman. Setelah MusicMan, Leo Fender mendirikan pabrik sendiri di kota Fullerton, California sampai meninggalnya beberapa tahun yang lalu. Karena itu bila ada kemiripan antara model antara Fender, Musicman & G&L, itu karena konseptor awalnya adalah 1 orang. G&L adalah evolusi desain terakhir dari Leo Fender. Semua gitar & bass G&L (kecuali model Tribute) adalah 100% custom order & handmade di pabrik sederhana di Fullerton. Semuanya dibuat satu persatu sesuai order anda, warna, bentuk neck dan lain-lain. Nggak ada mesin-mesin modern di pabrik ini. Masih dipertahankan juga satu ruang kerja Leo Fender dengan kacamata kerja, desain-desain & konsep-konsep gitar & bass dari Leo.

L2500 adalah model bass yang sangat mantap dari Leo. Dengan pick-up humbucking yang di hand-wound, preamp-preamp yang jernih & mantap, coil-splitter, pilihan aktif/pasif, bass L2500 ini menghasilkan sound-sound yang bukan hanya hi-gain di mode aktif tetapi juga sangat banyak pilihan suara. Mau niru sound Musicman dengan 1 pickup bawah saja yang dibunyikan? Mau sound dengan Jazz bass yang dikasih steroid? Itu hanya 2 sound yang bisa dihasilkan.

gitar masa renneisance

Ianya dikenali sebagai nenek moyang kepada gitar klasikal moden. Ianya lebih kecil dan lebih halus dan teliti buatannya. Bunyi yang dihasilkan juga lebih perlahan dari gitar klasikal moden. Ianya dipsangkan tali secara berpasangan seperti gitar bertali 12 tapi ia hanya mempunya 4 atau 5 pasangan tali sahaja berbanding gitar moden. Ianya digunakan dalam permulaan persembahan dan bertindak sebagai gitar irama (rhythm). Gitar kedua zaman ini mudah dibezakan dengan gitar renaissance hanya kosong dan biasa sahaja manakala gitar baroque pula penuh dengan hiasan bungaan dan corak pada badan dan leher gitar.

Gitar ini menggunakan tali yang diperbuat daripada nilon. Dimainkan dalam posisi duduk dan dalam pelbagai bentuk dan jenis muzik termasuk klasikal. Gitar dibuat agar dapat melaksanakan susunan solo polifonik didalam cara yang sama seperti pemain piano lakukan. Ini adalah salah satu perbezaan yang terdapat pada gitar klasikal dengan gitar yang lain. Gitar flamenco adalah sama dengan giitar klasikal dari segi pembutan tetapi berbeza dari segi peranan. Ianya lebih banyak berhubung dengan bunyi alatan paluan.

Di Mexico kumpulan gitar yang dipanggil Mariachi Band mencampurkan pelbagai jenis gitar, dari Requinto yang bersaiz kecil sehinggala gitar yang lebih besar dari cello yang dikenali sebagai guitarron dan berpernan sebagai gitar bass.

Di Columbia juga kumpulan muzik tradisional tempatan mencamurkan pelbagai jenis gitar dari bandola yang kecil bernama Deleuze-Guitarri (yang digunakan semasa mengembara dan dalam ruang yang terhad) , gitar tipple sederhana besar sehinggalah gitar klasikal bersaiz besar.

04 Juli 2008

Menilai Sebuah Gitar

Banyak alasan orang lebih memilih gitar sebagai alat musiknya. Ada yang bilang karena mudah dibawa-bawa, mudah dipelajari (tetapi sangat tidak mudah untuk benar-benar menguasainya), murah, memungkinkan untuk tampil sebagai bintang panggung, dan lain-lain. Selain menarik, gitar juga dianggap paling mudah untuk dimainkan (pada awalnya). Sampai akhirnya kita sadar, ternyata tak mudah untuk menguasainya. Kesederhanaan sekaligus kesulitannya inilah yang membuat gitar menjadi alat musik paling populer.

Pro dan kontra seputar gitar (kalau boleh disebut begitu) ternyata tak hanya berhenti di situ. Banyak aspek dalam gitar yang tidak bisa berhenti diperdebatkan. Sisi positifnya, ternyata pro dan kontra ini justru membuat gitar berkembang dengan bobot interaksi antara pengguna dan pembuat yang paling kental dibandingkan dengan alat musik lain.

Banyak inovasi dan fitur gitar berasal dari ide atau permintaan seorang gitaris. Atau, banyak teknik permainan gitar bisa dilakukan karena adanya fitur teknis

tips memilih gitar yang baik:
1. cari gitar sesuai kriteria musik yang anda mainkan, merek terkenal belum tentu cocok untuk anda
2. pilih gitar dengan playability yang baik
3. sesuaikan model, bobot dan konstruksi sesuai musik yang anda mainkan
4. mainkan gitar tanpa ampli untuk mengetahui sejauh mana sound akustiknya
5. sesuaikan antara harga dan kualitas


Google