14 April 2008

PROFILE GITARIS SLANK (ABDEE)



Nama Asli : Abdee Negara
Tempat/Tgl Lahir : Danggala, 28 Juni 1968
Gaya Permainan : Blues, Rock, (bebas)
Group Band : Slank
Pengaruh musikal : Keith Richard, Ry Cooder
Gitar : Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster
Pendidikan Formal: GIT
Teknik : Bending, slinky,



Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.
Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank menggantikan Pay yang sudah mendarah daging bagi para fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay. Maklum, selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank.
Album Tujuh yang dirilis tahun 1997 adalah debut albumnya bersama Slank. Di album itu ia menampilkan permainan yang ngeblues kepada para Slankers. Jika album-album Slank sebelumnya tidak pernah menembus angka 1 juta keping, dengan masuknya Abdee pada formasi baru Slank ini justru mampu meningkatkan penjualan album Slank. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya.
Bersama Slank, Abdee telah merilis album Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1999), 999+09 1 dan 999+09 2, kemudian Ngangkang (2000), Virus (2001), Satu satu dan Bajakan (2003).
Selain sibuk bersama Slank, Abdee juga tercatat sebagai sound engineer dan produser untuk album grup musik lainnya seperti Seurieus. Ia juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster.

PROFILE GITARIS PAS BAND (BENG-BENG)



Nama Lengkap: Bambang Sutejo
Tempat/Tgl Lahir : Bandung / 6 November 1968
Gitar : Ibanez EX series, Ibanez RG 570, Ibanez JF 777,Ovation Accoustic
Pedal : Digitech Whammy-pedal, Jim Dunlop crybaby pedal, Boss guitar pedal-volume, shure wireless sistem
Amps : Peavey 5150 head-amp + cabinet 1 set (2 buah) Hughes & Kettner head-amp attack 200,
Grup Band : Pas Band
Pengaruh Musik: Jimmy Page, Steve Vai, Jimi Hendrix, Eddie Van Halen, Joe Satriani



Gitaris yang dikenal dengan panggilan Bengbeng ini dikenal sebagai gitaris Pas Band. Masa-masa awal belajar gitar ia menggunakan Prince. Kemudian sempat berpindah ke merk Yamaha. Namun akhirnya ia menggunakan Ibanez
Bersama Pas Band ia memulai karir di tahun 1989. Saat itu ia yang berdomisili di Bandung bersaam teman-temannya membuat album yang direlease dengan judul 4 Through The Sap. Dengan direlease secara indie, album ini kemudian terjual hingga 7000 copy. Kemudian label Aquarius mengontraknya hingga menghasilkan beberapa album diantaranya In (no) Sensation, IndieVduality, Psycho I.D., Ketika..., dan 2.0, dan Stairway To Seventh.
Gaya permainan yang rock abiz membuat gitaris ini bukan hanya sibuk di band tapi juga mengisi side projectnya seperti bergabung dalam group band AIR yang melejit lewat lagu BINTANG serta sibuk juga menjadi jadi clinician sebuah toko alat musik.

GNX 3000 Guitar Effect


Siapa yang tidak senang dengan multi effect? Bagi pemula seperti saya, kehadiran multi effect sangatlah krusial dalam hal bermain live ataupun home recording. Multi effect sangatlah praktis, ringkas dan cukup terjangkau. Meskipun ada beberapa kalangan yang cenderung kurang begitu suka dengan ke-digital-an benda ini, tapi semakin majunya teknologi membuat multi effect punya kemampuan untuk menyamai kualitas sebuah stompbox.
Kalau teman-teman semua berniat membeli sebuah multiefek, tentu saja akan bingung sendiri dikarenakan banyaknya pilihan yang disediakan produsen di pasaran. Boss GT 6 dan 8, POD XT-Live, dan Korg AX-1500 saya lihat cukuplah mendominasi dikalangan pencinta multi effect di Indonesia. Namun, alangkah baiknya jika teman-teman mau membeli sebuah multi effect, teman teman mempertimbangkan membeli Digitech GNX-3000. Kenapa Digitech GNX-3000? Apa kelebihannya dibandingkan "sahabat-sahabat" multi effect-nya yang lain?
Kekurangan :
Saya mencoba menulis review alat ini mulai dari kekurangannya. Kenapa? Bukannya cari sensasi loh.. Cuman saya rasa, kita biasa membaca sesuatu dari kelebihannya dulu, jadi kita cenderung "jatuh cinta" pada bacaan pertama dan melupakan kekurangan dari alat tersebut sehingga kita kurang bijaksana dalam memilih barang. Ada pun beberapa kekurangan dari Digitech GNX-3000 ini adalah :
Jeda yang cukup lama saat mau pindah present dibandingkan multi effect. Hal ini bisa menimbulkan "mara bahaya" saat main Live.
Modulasi yang tidak sefenomenal multiefek dengan harga yang sama dengan Digitech GNX-3000 ini.
Beberapa nara sumber merasa fitur stompbox GNX-3000 ini kurang lengkap.
Permasalahan standart sebuah multi effect. Suara yang cukup digital.

Kelebihan
Digitech tidak mau kalah bersaing dengan multi effect produksi perusahaan lainnya. Tentu kita semua sudah tau, standart sebuah multi effect itu harus ada Mesa Pre-amp modelar, Marshall Plexi, Fender Twin pre-amp atau stompbox kenamaan seperti Tubescreamer dan Boss DS-1. Tapi apakah fitur khusus dari sebuah Digitech GNX-3000 yang tidak dipunyai rekan-rekan multi effect lainnya? Ada pun kelebihan khusus alat ini adalah sebagai berikut:

A. Fitur Efek :
Digitech Whammy! Semua tau kalau gitaris ternama seperti Steve Vai, Joe Satriani dan Tom Morello gemar ber-Whammy ria. Sekarang hal itu bisa teman-teman lakukan dengan fitur ini
Carvin Legacy pre-amp.
Bass pre-amp.
Fitur "Talker". Mmmm.. jadi ingat Richie Sambora di lagu "It's My Life"..
Banyak orang yang bilang kalau Digitech GnX-3000 memiliki pre-amp terbaik dibadingkan yang lainnya.
B. Fitur Recording
Drum Loop
Mic Pre-amp
Software :
Saat anda membeli Digitech GNX-3000, ada sudah dilengkapi dengan CD berisi Pro Track Plus 2.2 dan juga X-Edit. Pro Track plus 2.2 adalah sebuah software dimana teman-teman bisa merekam dari GNX-3000 ke komputer. X-Edit adalah tempat untuk mengedit patch-patch di GNX teman-teman semua.

Penutup
Untuk harga $399, Digitech GNX-3000 sangatlah "worth it" untuk setidaknya teman-teman pertimbangkan jika ingin membeli sebuah multi effect. Penulis adalah mantan pengguna Korg AX-1500 dan Boss GT-6. Kalau saya bisa memasukan opini pribadi saya, saya rasa Digitech bisa memuaskan telinga saya lebih dari 2 multi effect tadi. Untuk dimensi, ukuran Digitech GNX-3000 ini sedikit lebih kecil dari POD XT-Live dan Boss GT-8.

GNX 3000 Guitar Effect

Siapa yang tidak senang dengan multi effect? Bagi pemula seperti saya, kehadiran multi effect sangatlah krusial dalam hal bermain live ataupun home recording. Multi effect sangatlah praktis, ringkas dan cukup terjangkau. Meskipun ada beberapa kalangan yang cenderung kurang begitu suka dengan ke-digital-an benda ini, tapi semakin majunya teknologi membuat multi effect punya kemampuan untuk menyamai kualitas sebuah stompbox.
Kalau teman-teman semua berniat membeli sebuah multiefek, tentu saja akan bingung sendiri dikarenakan banyaknya pilihan yang disediakan produsen di pasaran. Boss GT 6 dan 8, POD XT-Live, dan Korg AX-1500 saya lihat cukuplah mendominasi dikalangan pencinta multi effect di Indonesia. Namun, alangkah baiknya jika teman-teman mau membeli sebuah multi effect, teman teman mempertimbangkan membeli Digitech GNX-3000. Kenapa Digitech GNX-3000? Apa kelebihannya dibandingkan "sahabat-sahabat" multi effect-nya yang lain?
Kekurangan :
Saya mencoba menulis review alat ini mulai dari kekurangannya. Kenapa? Bukannya cari sensasi loh.. Cuman saya rasa, kita biasa membaca sesuatu dari kelebihannya dulu, jadi kita cenderung "jatuh cinta" pada bacaan pertama dan melupakan kekurangan dari alat tersebut sehingga kita kurang bijaksana dalam memilih barang. Ada pun beberapa kekurangan dari Digitech GNX-3000 ini adalah :
Jeda yang cukup lama saat mau pindah present dibandingkan multi effect. Hal ini bisa menimbulkan "mara bahaya" saat main Live.
Modulasi yang tidak sefenomenal multiefek dengan harga yang sama dengan Digitech GNX-3000 ini.
Beberapa nara sumber merasa fitur stompbox GNX-3000 ini kurang lengkap.
Permasalahan standart sebuah multi effect. Suara yang cukup digital.
Kelebihan
Digitech tidak mau kalah bersaing dengan multi effect produksi perusahaan lainnya. Tentu kita semua sudah tau, standart sebuah multi effect itu harus ada Mesa Pre-amp modelar, Marshall Plexi, Fender Twin pre-amp atau stompbox kenamaan seperti Tubescreamer dan Boss DS-1. Tapi apakah fitur khusus dari sebuah Digitech GNX-3000 yang tidak dipunyai rekan-rekan multi effect lainnya? Ada pun kelebihan khusus alat ini adalah sebagai berikut:

A. Fitur Efek : Digitech Whammy! Semua tau kalau gitaris ternama seperti Steve Vai, Joe Satriani dan Tom Morello gemar ber-Whammy ria. Sekarang hal itu bisa teman-teman lakukan dengan fitur ini
Carvin Legacy pre-amp.
Bass pre-amp.
Fitur "Talker". Mmmm.. jadi ingat Richie Sambora di lagu "It's My Life"..
Banyak orang yang bilang kalau Digitech GnX-3000 memiliki pre-amp terbaik dibadingkan yang lainnya.

B. Fitur Recording Drum Loop
Mic Pre-amp
Software :
Saat anda membeli Digitech GNX-3000, ada sudah dilengkapi dengan CD berisi Pro Track Plus 2.2 dan juga X-Edit. Pro Track plus 2.2 adalah sebuah software dimana teman-teman bisa merekam dari GNX-3000 ke komputer. X-Edit adalah tempat untuk mengedit patch-patch di GNX teman-teman semua.

Penutup Untuk harga $399, Digitech GNX-3000 sangatlah "worth it" untuk setidaknya teman-teman pertimbangkan jika ingin membeli sebuah multi effect. Penulis adalah mantan pengguna Korg AX-1500 dan Boss GT-6. Kalau saya bisa memasukan opini pribadi saya, saya rasa Digitech bisa memuaskan telinga saya lebih dari 2 multi effect tadi. Untuk dimensi, ukuran Digitech GNX-3000 ini sedikit lebih kecil dari POD XT-Live dan Boss GT-8.

Boss GT-8 Guitar Effects

Bagi para gitaris pasti familiar dengan merek BOSS. Ya, BOSS memang terkenal dengan unit stompbox-nya. Tapi kali ini yang aku review adalah yg berbentuk multiFX. BOSS GT-8. Unit efek yang sering disebut sebagai efek yang paling rumit dalam sejarah!

Secara otomatis nge-boost sound kita. Match banget buat solo gitar! Jadi ga usah bingung bikin patch baru dengan mem-boost kenop middle. Tekan aja langsung! Simple kan. Atau aktifkan dengan pedal CTL (read the manual).

Dual COSM (Composite Object Sound Modeling) (Preamp mode=Dual Stereo)
Channrl A dan channel B bisa kita setting berbeda. Misalnya Chan A=Peavey 5150, Chan B=Soldano. Jadi saat mengkoneksi BOSS GT-8 dengan 2 ampli (stereo), kita bisa mendengarkan 2 sound yg berbeda saat bersamaan. Left=5150, dan Right=Soldano. Ga cuma sampai disitu, GT-8 juga menyediakan fitur delay buat out kedua preamp tadi antara 0-50 Ms. Jadi sound yg keluar emang benar2 stereo!
(Preamp mode=Dual Mono)
Fitur ini juga dapat menggabungkan 2 karakter preamp, dengan output mono. Contohnya: kita menggabungkan karakter Marshall HiGain dengan Soldano SLO-100, sehingga menghasilkan karakter baru!
AMP CTL
Fitur ini berfungsi sebagai footswitch ampli yg kita pakai. Misalnya, kita menggunakan GT-8 hanya sebagai unit FX tanpa menggunakan preamp-nya. Maka kita tetap bisa mengganti chanel amplifier yang kita pakai dari clean ke drive dengan menggunakan GT-8.
Dynamic Mode
Dengan fitur ini kita bisa merubah sound hanya dengan memainkan dinamika permainan picking kita. Misalnya saat memetik keras, sound yg keluar adalah Soldano, sedangkan saat memetik pelan, sound yang keluar adalah Roland Jazz Chorus. Ga hanya itu. Fitur ini bisa juga untuk merubah parameter efek. Misalnya saat kita bermain petikan yang soft, Gain-nya adalah 30, sedangkan saat bermain dengan petikan yang hard, Gain-nya menjadi 100. Itu semua hanya perlu 1 patch saja. (cukup rumit settingnya, read the manual!)
Output Select
Fitur ini berguna untuk “tone correction”. Jadi GT-8 akan memaksimalkan sound pada jenis koneksi yang kita gunakan. Sangat lengkap! Kita bisa menghubungkan BOSS GT-8 ke Roland JC-120, Small Amp, Combo Amp, Stack Amp, Roland JC-120 Return, Combo Return, Stack Return, atau Line/Phones!
FX Loop
Fitur ini memungkinkan kita meng-insert efek lain ke BOSS GT-8. Sama halnya seperti FX Loop pada amplifier. Tersedia colokan “send” n “Return”!
Microphone Simulator
Pada preamp setting tidak hanya memiliki fitur cabinet simulator saja
(type: Original, 1X8, 1X10, 1X12, 4X10, 2X12, 4X12, dan 8X12).
Tapi juga menyediakan fitur Microphone simulator dan Placement-nya sekaligus!
Mic Distance: On axis, Off axis
Position: Center – 10
Mic Level, n Direct Level.
(Fitur ini hanya aktif jika output select=Line/Phones)
Custom (Preamp, OD, Cabinet, Pedal Wah)
Fitur ini memungkinkan kita mendesain preamp, od, cabinet, dan pedal wah secara custom berdasarkan merek tertentu. Misalnya kita membuat preamp custom based on Marshall HiGain atau merancang pedal wah dengan karakter baru based on pedal Vox Wah!
FX Chain
Fitur ini mensimulasikan penyusunan efek kita. Misalnya OD kita tempatkan sebelum atau sesudah preamp, dll.
Kita bisa susun urutannya semau kita!

Pro dan kontra
Sound preset, termasuk EZ Tones yang disediakan oleh pabrik, tidak terlalu bagus.
Parameter Gain yg disediakan (preamp & OD) sampai 120 (turbo), malah jadi fitur yang berlebihan dan tidak menjadi alternatif baru dalam pembentukan sound distortion. Karena jika kita gunakan berlebihan, sound yg dihasilkan menjadi blur. Ga jelas.
Action pedal nya kurang “deep”!
Ukuran BOSS GT-8 bagi sebagian orang, terlalu besar dan bobotnya cukup berat, sehingga jadi kurang praktis.
Tidak tersedia metronome (weits... masih pakai metronome kalau latihan? BOSS GT-8 is for professional user hahaha....)
Tidak tersedianya koneksi USB. Bisa menggunakan cable midi untuk dihubungkan ke computer dan download patch baru dari internet, tapi setup nya cukup complex.
Editing sound di BOSS GT-8 sangat rumit! Tapi jika sudah menguasai unit ini, dijamin memuaskan!
Kesimpulan dan tip
Gunakan ampli yang bener2 clean! Seperti Roland JC-120, Fender Twin Reverb. Hubungkan ke return, bisa menghasilkan sound yg lebih nyaman di kuping. Itu kalo kamu masih menghargai gendang telinga kamu!
Lakukan “initialize” sebelum membuat sound baru!
Jika kamu melakukan setting di BOSS GT-8 untuk koneksi stereo, kamu harus selalu menggunakan unit ini dalam keadaan stereo. Karena jika kamu tiba-tiba menggunakan koneksi secara mono, sound yg sudah dibentuk, akan mengalami perubahan yg sangat drastis.
Jangan hanya menggantungkan pada preamp yang ada pada BOSS GT-8 jika ingin mendapatkan sound distortion yang mantap. Karena jika hanya menggantungkan pada preamp-nya, sound-nya ga “ngangkat”. Tambahkan OD yang ada pada BOSS GT-8, set sebagai booster!

05 April 2008

Fender Telecaster Thinline


Telecaster merupakan salah satu product Fender yang masuk ke kategori legendaries, usia tipe guitar ini lebih tua daripada saudara kandungnya Stratocaster. Model inipun banyak digunakan oleh para musisi dari berbagai aliran musik mulai Blues seperti Albert Collins maupun metal seperti John 5, meskipun demikian Telecaster paling populer di kalangan para musisi country karena dikenal memiliki suara yang garing alias renyah. Seperti tipe guitar Fender yang lainnya Telecaster memiliki berbagai jenis varian. Yang kita bahas kali ini adalah Fender Telecaster Thinline. Thinline sendiri dibagi lagi menjadi dua varian, yang pertama adalah 72 reissue yang menggunakan humbucker sedang yang akan kita kupas kali ini adalah Telecaster Thinline 69 reissue yang menggunakan single coil untuk pick upnya.

Fitur

Berbeda dengan telecaster yang lainnya yang biasanya menggunakan kayu alder dan solid body. Tipe ini menggunakan kayu mahogany untuk bodynya, dan merupakan tipe semihollow. Jadi terdapat rongga dan F hole di bagian atas. Bentuk bodynya lebih tebal dibanding dengan telecaster biasa dan rongga yang ada membuat gitar ini lebih ringan di banding tipe yang lainnya. Pick guardnya sendiri menggunakan 4 Ply White Pearloid yang bila dipadukan dengan warna sunburst nya membuat gitar ini bentuknya sangat menarik. Necknya menggunakan kayu maple khas Fender dengan fender/Schaller untuk tuning machinenya. Dilengkapi dengan dua buah pick up tipe single coil tele standard.


Spesifikasi

Neck: 1-Piece Maple, “U” Shape, (Gloss Polyurethane Finish).

Fingerboard: Maple, 7.25” Radius (184mm), 21 fret, vintage.

Pickup: 2 Vintage Style Single-Coil Tele® Pickups with Alnico Magnets (Neck & Bridge)

Control: Master Volume, Master Tone, Pickup Switching 3-Position

Bridge: Vintage style 3-saddle strings-thru-body

Machine head: Fender®/ Schaller® Vintage “F” style tuner.

Hardware: chrome.

Pickguard: 4-ply white pearloid.

Scale length: 25.5” (648 mm).

Width at nut: 1.650” (42 mm).

Fitur lainnya: F Hole, “Top-Hat” blade switch-tip, deluxe gig bag.

Playability dan suara

Jika diamati terlihat bahwa guitar ini memiliki konstruksi yang kokoh juga sangat nyaman untuk dimainkan, rongga di body membuat bobotnya menjadi lebih ringan. Hanya saja radius neck yang kecil menyebabkan agak sulit untuk dibawa ngebut. Hal tersebut terbukti ketika guitar ini dimainkan secara akustik. Terasa nyaman dan mantap di tangan. Bagi para pecinta fender dijamin langsung jatuh hati. Tetapi bagi penggemar neck pipih pasti merasa berat menggunkannya. Features yang sederhana juga membuat guitar ini menjadi simple tetapi tetap menarik.

Untuk mencoba soundnya digunakan dua buah amply. Amply yang pertama adalah Fender Stage untuk mengetahui performance di sound clean dan Carvin Legacy Vai untuk distortion. Sound clean yang dihasilkan begitu nikmat terasa jernih, garing, renyah, dan rongga di guitar membantu terjadinya resonansi yang membuat suaranya semakin mantap. Body mahogany yang digunakan juga membuat guitar ini mempunyai sustain yang lumayan panjang. Performance guitar ini di sound clean terbilang sangat baik. Sebaliknya ketika dicoba dengan menggunakan distortion terlihat performancenya tidak sebaik ketika menggunakan sound clean. Tetap terasa nikmat khas telecaster tetapi jika diberi terlalu banyak distortion sepintas akan terdengar bergaung karena efek dari rongga yang terdapat di body. Tetapi untuk sound classic rock masih dapat didapat.

Kesimpulan

Gitar ini sangat cocok bagi gitaris yang suka memainkan musik yang memerlukan sound clean dan distorsi tipis hingga sedang. Cocok untuk jenis musink blues yang twangky n crunch,



DALLAS ARBITER FUZZ FACE (With Germanium Transistor)


  • merupakan salah satu efek stompbox tertua. diproduksi oleh Dallas Arbitter Sound di era thn 60-an dan kemudian lisensinya dibeli oleh JIM DUNLOP di era thn 90-an awal.
  • karakter fuzz lebih dominan di sound bass dan middle.
  • sifat fuzz sangat kompress.
  • disarankan untuk digunakan di ampli yang agak "kotor" / overdriven amp, karena bila digunakan di ampli yang clean channel akan mengakibatkan suara seperti ampli rusak yang speakernya sobek.
  • karena menggunakan transistor germanium, disarankan agar menggunakan batere carbon, bukan alkaline. sebab dengan batere alkaline lebih cepat menyebabkan germanium lebih cepat panas, dan itulah pula sebabnya apabila germanium panas maka sound yang dihasilkan akan "mampet", drive ga keluar dan sangat terkompress.
  • Artis yang menggunakan : Jimi Hendrix, Stevie Ray VAughan, Eric Johnson

Boss DF2 DISTORTION / FEEDBACKER


  • merupakan salah satu efek yang unik karena memiliki fitur untuk mengsimulasikan suara feedback dari amplifier.
  • memiliki sound yang cenderung mid-low, sehingga suara drive terkesan agak "bulat".
  • overtone control adalah untuk mengatur nada / pitch dari feedback yang dihasilkan
  • cara pengoperasian feedback cukup mudah, hanya tinggal diinjak dan tahan saja pedalnya, maka feedback segera bekerja. salah satu kelemahan dari DF2 adalah: ketika feedback dihentikan (pedal dilepas / tidak ditahan lagi) lagsung soundnya terputus, tidak "fade out", sehingga menyebabkan efek ini terkesan suara feddbacknya kurang alami.

VISUAL SOUND ROUTE66 (THE AMERICAN OVERDRIVE)

OVERDRIVE

  • merupakan efek overdrive dan compressor yang dijadikan dalam 1 kemasan
  • walaupun di dalam manual dikatakan bahwa sound overdrive menyerupai Ibanez TS808, namun dalam kenyataannya lebih menyerupai digitech bad monkey atau BOSS OD1, dimana karakter tone yang cenderung kurang trebly
  • open sound / non compress overdrive
  • bass boost :
  • membantu adanya responsif bass di suara overdrive, tanpa mengurangi EQ yang lain.

COMPRESSOR:

  • clipping sustain masih jauh lebih natural ketimbang boss CS3, dimana cs3 terlalu mudah "cut" aksen atau dynamic dari picking kita
  • tone control terlalu bersifat trebly, sangat responsif terhadap perubahan yang sedikit saja
  • gain membantu besarnya level dari compressor ini sendiri
  • ketika overdrive dan compressor dinyalakan bersama2, bisa menghasilkan sound seperti "crank up" american tube amp. sedikit mid, dominan di treble dan bass.
  • compressor juga berperan untuk membantu menaikkan gain dari overdrivenya, dan juga menaikkan treble dari overdrivenya.
  • ketika overdive dan compresor dinyalakan bersamaan dan digunakan sebagai booster, karakternya drivenya bersifat compress.

MARSHALL BLUES BREAKER

  • salah satu tujuan diproduksi adalah untuk menciptakan karakter ampli marshall "BLUES BREKAER".
  • karakter drive cenderung seperti overdrive ampli, bersifat crunch.
  • open sound overdrive, baik digunakan sebagai booster maupun stand alone overdrive.
  • natural sounding (perubahan mid tidak berperan banyak disini, karena tone control lebih berfungsi untuk mengatur brightness dan presence dari efek ini sendiri)
  • memiliki 3 control panel: level, gain, tone
  • karakter: natural overdrive, trebly, bass tidak terlalu terpotong, tidak mempengaruhi mid apabila digunakan sebagai booster.

MARSHALL DRIVEMASTER

  • salah satu tujuan diproduksi adalah untuk me "reissue" guvnor pedal versi pertama, dimana guvnor GV-1 ini adalah merupakan stompbox pertama yang dikeluarkan oleh marshall, dan masih merupakan pedal terbaik yang pernah diproduksi oleh marhsall.
  • karakter drive hampir menyerupai ampli marshall JCM800
  • agak kompress bila disetting dengan gain rendah.
  • low-medium gain drive, dan yang lebih menarik, dari pedal ini bisa diperoleh
  • karakter preamp marshall hanya dgn mensetting drive tidak terlalu besar (seperti settingan clean channel di ampli), jadi seolah2 anda seperti memiliki ampli marshall dengan mengambil EQ dari efek ini
  • memiliki 5 control panel : level, gain, high, medium, low
  • karakternya : agak trebly, bass sedang, mid yang lebih cenderung ke mid-high frequency.

DOD YJM 308 Preamp Overdrive Yngwie Malmsteen Signature


  • Karakter suara: natural, trebly, presence lebih besar dari DOD, compress
  • tidak seperti DOD250, DOD YJM308 masih lebih mudah diracik agar tidak menjadi muddy. Hal ini mungkin disebabkan karena Presence yang lebih besar dr DOD250 sehingga tidak cenderung muddy ketika digabung dengan main drive
  • salah satu keunggulan dr DOD YJM308 adalah masih bisa dijadikan sebagai clean boost, karena suara drive akan terasa terclipping ketika gain melewati "jam10" bila menggunakan single coil.
  • Bila dijadikan Booster, karakter main drive masih tidak hilang krn sifatnya yang natural, dan juga DOD YJM308 termasuk "aman" digunakan dengan humbucker karena karakter tidak mudah muddy.
  • artis yang menggunakan : Yngwie j Malmsteen

cara menyetem gitar

sebelum memainkan gitar, senar harus berada pada tune yang pas, untuk itu perlu melakukan penyeteman agar nada yang keluar dari gitar harmonis, berikut beberapa tips menyetem gitar.

1. Cara populer
mainkan nada-nada sesuai tab ini:

e|—- —- —- —- -0– -0–
b|—- —- —- -0– -5– —-
g|—- —- -0– -4– —- —-
d|—- -0– -5– —- —- —-
a|-0– -5– —- —- —- —-
e|-5– —- —- —- —- -5–
ambil 1 patokan, misalkan senar 1 sebagai patokan, maka senar 1 harus berada pada nada dasar E saat di loss, kemudian tekan fret 5 pada senar 2 dan petik serta samakan dengan nada loss pada senar 1.
Terserah mau mulai dari mana yang penting mana yang pasti pasangan-pasangan itu harus sama nadanya. Yang jadi masalah senar yang mana yang jadi patokan. Kalo gak ada alat lain otomatis nentuin nada standar memang susah tapi usahain senar yang paling pertama dan keenam itu nadanya sama (dipetik keduanya) dan tegangannya normal, jangan kenceng senarnya banget nanti ketinggian (untuk senar pertama) dan gak kendor bisa kerendahan (senar ke enam). Gitar juga pasti disetting dapetin nada standarnya dengan tegangan senar yang normal.
2. Nyamain nada gitar dengan alat musik lain misalnya piano.

3. Pake tuner. Beli tuner elektonik untuk nyetem, inputnya bisa mic atau melalui kabel.
4. nyetem menggunakan garpu tala
5. Maenkan chord / kunci gitar, dengerin pas gak bunyinya. Gak pas berarti masih berantakan. Berat bagi yang bener gak bisa.
6. memainkan melody yang kamu bisa

DOD 250 Preamp Overdrive

  • Ø Karakter suara: natural, bassy (pada versi lamanya justru malah trebly juga), compress
  • Ø sangat mudah menjadi muddy apabila tidak diracik dengan komposisi gain dan volume yang tepat dgn main drivenya
  • Ø masih bisa dijadikan sebagai pedal untuk blues
  • Ø bila dijadikan sebagai booster, dianjurkan agar menggunakan gitar single coil pickup, karena bila menggunakan humbucker pickup karakter soundnya cenderung menjadi muddy

MXR Zakk Wylde signature Overdrive

  • merupakan hasil penelitian dari Jim Dunlop MXR untuk menciptakan replika pedal BOSS SD1 zakk wylde yang sudah dimodifikasi
  • karakter sound : open overdrive (walau Boss SD1 masih jauh lebih terdengar lebih open drive sound), natural, dan gain serta volume yang sangat besar utk overdrive sekelasnya
  • Highly recomended untuk gitaris rock yang menyukai menggunakan ampli full tube namun menginginkan memperoleh sound drive yang licin dan high gain
  • masih cocok juga utk dijadikan sebagai booster blues pedal, namun demikian apabila digunakan stand alone soundnya terlalu natural.
  • salah satu artis yang menggunakan : Zakk Wylde

MXR DISTORTION +












  • menghasilkan suara drive yang compress, agak fuzzy (bassy dan trebly), walau demikian karakter midnya masih terdengar.
  • keluaran mxr di tahun 70an masih jauh lebih baik ketimbang yg dikeluarkan jim Dunlop disebabkan krn output level yang sangat kecil pada keluaran Jim Dunlop yang baru.
  • suara lebih optimal didengar bila dimainkan pada ampli yang full-tube
  • bila dijadikan booster, karakter post gain menjadi sangat mudah muddy. maka dianjurkan agar tidak menggunakan heavy main drive ketika hendak menggunakan efek ini sebagai booster sound anda. cukup gunakan main drive yang tipis.
  • Salah satu artis yang menggunakan : Randy Rhoads

Efek Kompresor


Dalam dunia pergitaran, kompresor kadang terkesan kurang mendapat perhatian dibandingkan efek-efek yang lain seperti distorsi, chorus, reverb, wah, dan sebagainya. Namun sebetulnya pemahaman yang benar dan aplikasi yang tepat atas kompresor akan sangat membantu dalam pencapaian tone yang diinginkan dan hasil audio yang berkualitas, baik saat rekaman di studio maupun live di panggung.

Pada dasarnya kompresor bukanlah efek yang mengubah karakter sinyal, tapi alat pengontrol volume dari sinyal yang pada kenyataannya, sering berfluktuasi. Dalam konteks yang lebih ilmiah, kompresor memperkecil dynamic range dari sinyal, atau mempersempit perbedaan antara volume terkeras dan volume terkecil. Dengan kata lain, kompresor adalah alat bantu (seperti juga dildo) untuk memperbaiki kualitas sinyal asli, bukan alat untuk mengubah sinyal asli menjadi sinyal baru dengan karakter yang sama sekali berbeda.

Mengapa kompresor?

Keterbatasan sebagai manusia menyebabkan gitaris tidak selalu bisa menjamin bahwa tingkat keras/ lembut petikan gitarnya – yang berpengaruh langsung terhadap volume sinyal gitar – akan terus konstan dari awal hingga akhir lagu, atau setidaknya petikan gitarnya tidak akan melampaui batas maksimum volume yang telah ditentukan (dalam decibel). Fenomena ini juga berlaku untuk musisi yang memainkan instrumen ‘manusiawi’ termasuk vokalis, drummer, violinis, pianis, dan banyak lagi, tapi tidak termasuk keyboardist.

Oleh sebab itu, volume sinyal gitar (dan sinyal instrumen 'manusiawi' lain pada umumnya) hampir selalu berfluktuasi – terkadang tinggi, terkadang rendah. Dan jangan lupa, volume yang terlalu tinggi akan menyebabkan distorsi.

Berikut ilustrasi dari sinyal gitar ritem yang dimainkan dalam keadaan normal (bukan diatur untuk keperluan artikel ini). Perhatikan bahwa sinyal berfluktuasi berkali-kali sehingga melampaui batas maksimum 0 db.














Gambar berikut menunjukkan sinyal setelah diproses dengan kompresor sehingga tidak melampaui batas maksimum 0 db; volume sinyal juga menjadi konstan di titik -6 db.


















Berbeda dengan efek-efek lainnya seperti disebut diawal artikel, sebaiknya kompresor bekerja secara transparan. Artinya, kita tidak dapat mengenali bahwa sinyal gitar A misalnya, telah diproses dengan kompresor. Yang jelas, kita tahu bahwa sinyal yang didengar tidak naik turun dan tanpa noise, apalagi ter-distorsi.

Parameter kontrol

Kompresor tersedia secara terpisah / independen dalam bentuk rack atau pedal / stomp box, maupun sebagai bagian dari efek multi atau software sequencer. Walaupun terdapat variasi dari unit yang satu ke lainnya, secara umum parameter kontrol dari kompresor terdiri atas:

1. Threshold: Mengatur batas maksimum dari volume. Sinyal yang melebihi batas tersebut akan dikompres secara otomatis.

2. Attack: Menentukan seberapa cepat kompresor bereaksi terhadap sinyal yang melampaui batas maksimum volume (threshold).

3. Release: Menentukan seberapa cepat kompresor kembali ke posisi semula setelah sinyal yang dikompres kembali ke posisi dibawah threshold.

Sekilas kompresor terkesan mudah, namun diperlukan percobaan berkali-kali, kesabaran, dan sensitifitas pendengaran untuk mendapatkan kualitas audio yang diinginkan dengan kompresor. Dan kualitas audio yang diinginkan tersebut seringkali menyangkut hal yang itu-itu juga - selera.






EFEK KOMPRESOR


Dalam dunia pergitaran, kompresor kadang terkesan kurang mendapat perhatian dibandingkan efek-efek yang lain seperti distorsi, chorus, reverb, wah, dan sebagainya. Namun sebetulnya pemahaman yang benar dan aplikasi yang tepat atas kompresor akan sangat membantu dalam pencapaian tone yang diinginkan dan hasil audio yang berkualitas, baik saat rekaman di studio maupun live di panggung.

Pada dasarnya kompresor bukanlah efek yang mengubah karakter sinyal, tapi alat pengontrol volume dari sinyal yang pada kenyataannya, sering berfluktuasi. Dalam konteks yang lebih ilmiah, kompresor memperkecil dynamic range dari sinyal, atau mempersempit perbedaan antara volume terkeras dan volume terkecil. Dengan kata lain, kompresor adalah alat bantu (seperti juga dildo) untuk memperbaiki kualitas sinyal asli, bukan alat untuk mengubah sinyal asli menjadi sinyal baru dengan karakter yang sama sekali berbeda.


Mengapa kompresor?

Keterbatasan sebagai manusia menyebabkan gitaris tidak selalu bisa menjamin bahwa tingkat keras/ lembut petikan gitarnya – yang berpengaruh langsung terhadap volume sinyal gitar – akan terus konstan dari awal hingga akhir lagu, atau setidaknya petikan gitarnya tidak akan melampaui batas maksimum volume yang telah ditentukan (dalam decibel). Fenomena ini juga berlaku untuk musisi yang memainkan instrumen ‘manusiawi’ termasuk vokalis, drummer, violinis, pianis, dan banyak lagi, tapi tidak termasuk keyboardist.

Oleh sebab itu, volume sinyal gitar (dan sinyal instrumen 'manusiawi' lain pada umumnya) hampir selalu berfluktuasi – terkadang tinggi, terkadang rendah. Dan jangan lupa, volume yang terlalu tinggi akan menyebabkan distorsi.

Berikut ilustrasi dari sinyal gitar ritem yang dimainkan dalam keadaan normal (bukan diatur untuk keperluan artikel ini). Perhatikan bahwa sinyal berfluktuasi berkali-kali sehingga melampaui batas maksimum 0 db.


Pemanasan sebelum Bermain Gitar

Ternyata pamanasan bukan hanya berlaku untuk bidang olah raga saja, dalam dunia pergitaran juga diperlukan.Untuk menghindari cedera ternyata pemanasan sebelum bermain gitar diperlukan, ina adalah beberapa contoh pemanasan para maestro :

  1. Steve Morse (gitaris Dixie Dregs,Deep Purple)sebelum bermain dia selalu memainkan jari jemarinya dulu di atas gitar elektrik yang blm di "on" kan alias "off", saya lihat pada saat deep purple main di jkt beberap waktu yll, dan di Videonya....

  2. Al di Meola, sebelum bermain dia selalu menghangatkan tangannya dng merendam di dalam air panas2 kuku, kemudian memegang batang botol untuk pressingnya..

  3. Manuel Barrueco, sebelum naik panggung di selalu menggerak gerakan tangan dan jarinya dng tidak menyentuh dahulu neck gitarnya 4. Joe Satriani sebelum naik panggung selalu push up dulu dng jarinya di buka lebar2...

  4. Seorang virtuoso senar 7 steve vai melakukan semedi dengan irama pernapasan sebelum dirinya memainkan gitar, menurutnya hal ini bias membuatnya rileks dalam bermain gitar

  5. Sang jawara fast picking john petrucci melakukan pijatan didaerah sekitar telapak tangan dan pada pergelangan sebagai pelemasan sebelum tangannya menyentuh gitar.

  6. Seorang guru saya melakukan senam fingering menggunakan 1 senar sebelum dia bermain accord gitar, menurutnya hal ini bias membuat tangan lebih “lemes” sebelum melakukan permainan gitar yang lebih rumit.

  7. Saya sendiri melakukan pelemasan dengan mengepal sebuah pegas yang biasa dipakai teman teman dari kumpulan karateka, dengan begitu terasa ringan saat tangan ini menyentuh gitar.

So bagaimana cara pelemasan anda sebelum bermain gitar????

02 April 2008

Pemanasan Sebelum Bermain Gitar


Google